Saat Kita Sedih atau Tidak Nyaman, Bisakah Anjing Ikut Merasakan Emosi Manusia?
Para sukarelawan manusia ditunjukkan segmen-segmen dari video The Shining atau The Jungle Book. Ini untuk menggali respons ketakutan atau rasa senang.
Setelah video ditonton, para ahli mengambil sampel keringat untuk diberikan kepada anjing peliharaan. Perilaku dan detak jantung mereka dipantau.
Anjing yang terpapar “bau ketakutan” memiliki detak jantung yang meningkat, dan menunjukkan tanda-tanda tekanan tidak seperti anjing yang terpapar keringat “senang” atau “netral”. Bahkan, anjing yang mencium bau ketakutan ini menarik diri dari lingkungan sosial, dan membutuhkan lebih banyak kenyamanan dan hiburan dari pemiliknya.
“Respons tersebut nampaknya mencerminkan manusia yang dideteksi karena mereka sendiri bertindak dengan cara yang menakutkan,” jelas seorang ahli anjing bernama Stanley Coren.
Untuk anjing yang terpapar keringat “senang”, mereka merasa cukup santai untuk berinteraksi dengan orang asing yang menghasilkan bau tersebut, dan lebih sedikit membutuhkan perhatian dari pemiliknya.
Mengendus lingkungannya adalah perilaku yang penting bagi anjing. Saat mengajaknya jalan-jalan, biarkan mereka berhenti untuk mengendus bunga atau hal lainnya. Ahli perilaku hewan yakni Marc Bekoff menjelaskan, anjing yang kekurangan sensorik berpotensi mengalami stres.