Sayembara Tugu Monas Dimulai Hari Ini, Pemenangnya Adalah...
RIAU24.COM - Sebelum mengizinkan Monas berdiri, Presiden RI Soekarno mengadakan sayembara rancangan tugu.
Soekarno berharap, Monas nantinya akan menjadi simbol perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Panitia membuka sayembara pembangunan Tugu Nasional pada 17 Februari pada tahun 1955 silam dikutip dari merdeka.com, Historia.id dan Liputan6.com.
Saat itu, panitia menginginkan rancangan Tugu Nasional ini harus memenuhi lima kriteria apa yang disebut sebagai sebuah bangsa.
Salah satunya adalah harus menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Setelah dibuka, karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria.
Padahal saat itu, terdapat 51 karya yang masuk pada sayembara pertama dan 136 peserta dari sayembara kedua.
Usulan itu kemudian mendapatkan kritikan dari Bung Karno lalu meminta Silaban memperkecil monumen agar sesuai dengan kantong kas negara. Silaban menolak lalu meminta presiden untuk menunggu sampai keuangan negara stabil.
Lantaran Soekarno tak mau menunggu lama, nama Silaban dicoret dan digantikan oleh karya Soedarsono yang berbentuk sebuah tugu (lingga) yang memiliki ketinggian 111,70 meter di atas pelataran persegi empat berukuran 45 meter.
Soedarsono juga memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945, ditopang oleh cawan (lumpang) persegi empat setinggi 17 meter.
Setelah mantap, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan Presiden RI Nomor 214 Tahun 1959 pada 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia Monumen Nasional yang diketuai oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah, Komandan KMKB Jakarta Raya.
Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektare diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan RM Soedarsono dibangun 17 Agustus 1961 dan baru bisa dinikmati oleh umum pada 12 Juli 1975.