Semakin Panas, MPP Partai Ummat Pekanbaru Sebut Pernyataan Arwen terhadap 9 DPC Memperkeruh Keadaan
RIAU24.COM - Anggota Majlis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Ummat kota Pekanbaru, Helmi sangat menyayangkan peryataan ketua DPD partai Ummat Pekanbaru Arwen disejumlah media yang memvonis 9 DPC yang melayangkan mosi tak percaya pada dirinya sudah mundur.
Menurutnya pernyataan Arwen sangat menyesatkan dan memperkeruh polemik yang terjadi di dalam partai Ummat saat ini.
"Kami sebagai MPP sangat menyayangkan pernyataan Arwen tersebut yang memvonis mereka (9 DPC.red) mundur. Padahal ada catatannya dan kenapa harus disembunyikan,"kata Helmi kepada Riau24.com. Selasa (15/2/2022).
Catatan disini maksud Helmi, yakni adanya surat tertulis bahwa 9 DPC itu mengundurkan diri. Dan sampai saat ini katanya surat pengunduran itu tidak ada dan mereka masih menjadi pengurus partai Ummat.
"Jadi menurut saya apa yang disampaikan Arwen semakin menambah keruh keadaan di Partai Ummat. Yang memvonis tanpa adanya memberitahu kepada kami MPP yang melakukan investigasi masalah ini untuk dilaporkan pada DPW,"sesalnya.
Helmi mengaku sampai saat ini DPW partai Ummat Riau, belum memberikan rekomendasi atau petunjuk terkait hasil investigasi MPP terkait polemik ini.
"Laporkan soal polemik ini juga belum ditanggapi oleh DPW. Sementara Arwen sepihak mengeluarkan pernyataan sudah mundur di media soal 9 DPC ini. Ini secara aturan sudah menyalahi dan saya tak tahu kenapa dia lebih mendahului DPW,"ujarnya.
Helmi melihat polemik yang terjadi saat ini karna adanya komunikasi yang tersumbat antara pengurus DPC dan DPD Partai Ummat sehingga kasus ini semakin melebar. Dan Arwen sebagai ketua, juga terlihat tidak punya sikap dalam menyelesaikan masalah ini. Karena jika punya sikap polemik ini tidak melebar kemana-mana.
Dicontohkan Helmi ketika 9 DPC ini melakukan pertemuan dengan DPD Pekanbaru untuk mempertanyakan tidak jalanya partai sejak diberi SK mandat DPP. Hasilnya kata Helmi jawaban Arwen tidak memuaskan pengurus DPC.
"Dan ketika kita mediasi antara DPC dan DPD beberapa waktu lalu, hasilnya tetap sama. Arwen pilih diam. Dan ketika itulah 9 DPC meluapkan emosi sesaatnya untuk mundur dari partai Ummat didepan Arwen. Lagi-lagi Arwen masih diam tidak merespon, apakah melalui ucapan atau melalui bahasa tubuh terkait pernyataan kader tersebut. Sebagai seorang pemimpin harus bersikap bukan diam saja,"ujarnya.
Helmi juga mendesak DPW partai Ummat Riau segera bersikap untuk menyelesaikan polemik yang terjadi di dalam tubuh partai yang dibangun oleh Amien Rais.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD Partai Ummat Pekanbaru Arwen buka suara setelah sebelumnya sejumlah pengurus kecamatan menyampaikan mosi tidak percaya mereka dengan ketua DPD tersebut.
Menurutnya apa yang dilakukan sejumlah pengurus itu keliru dan niatnya sudah salah ketika bergabung dengan partai Ummat.
"Mereka ini niat masuk partai Ummat kita tidak tahu. Kalau mau berjuang bersama partai Ummat harus dimulai dengan niat keikhlasan untuk menyikapi kondisi masyarakat saat ini,"ujar Arwen. Senin (14/2/2022).
Karena hampir semua yang bergabung dengan partai Ummat ini, termasuk dirinya sendiri menurut Arwen karena tujuannya sesuai tageline partai Ummat "Melawan Kezaliman dan Menegakkan Keadilan".
"Jadi mereka ini, banyak maunya setelah jadi ketua DPC, minta kantor, minta buatkan baju, buatkan yang lain, sebelumnya saya sudah ajak rapat dan ajak berjuang dengan keikhlasan,"ujar Arwen.
Menurut Arwen, pengurus yang menyampaikan mosi tidak percaya ini karena apa yang mereka minta di partai tidak dipenuhi, padahal bagi Arwen dan kader partai Ummat, partai merupakan wadah untuk perjuangan.
Disesalkan Arwen sendiri, satu sisi mereka pengurus DPC yang buat mosi tidak percaya itu, sebelumnya mereka sudah menyatakan mundur dari partai Ummat.
Kelima pengurus tersebut, ada Pengurus Pekanbaru Kota, Sukajadi, Marpoyan damai, Payung sekaki dan Limapuluh, sedangkan Sail dan Rumbai timur yang menyatakan sikap tetap di partai Ummat.
"Jadi partai ini dijalankan dengan keikhlasan luangkan waktu baik moril dan materil, bukan untuk mencari yang lain, kalau memang mencari yang lain di partai ini tidak bisa,"ujar Arwen.
Pada hari sebelumnya, sebanyak 9 DPC melayangkan mosi tidak percaya kepada ketua DPC Partai Ummat Pekanbaru.
Mereka menuntut agar ketua DPD Partai Ummat Pekanbaru Arwen untuk mundur.
Mereka mendesak Ketua DPW Partai Ummat Riau Fauzi Kadir untuk melengserkan Arwen dari kursi ketua DPD partai Ummat Pekanbaru.