Menu

Penyakit Ganas yang Sulit Dideteksi, 15 Februari Diperingati Sebagai Hari Kanker Anak Sedunia

Rizka 15 Feb 2022, 09:33
google
google

RIAU24.COM -  Setiap tanggal 15 Februari menjadi momen yang dapat mengingatkan masyarakat ancaman penyakit kanker, bahwa kanker bukan masalah penyakit yang sepele dan mengingatkan kita akan kesadaran kesehatan terhadap anak.

Kanker sebagai penyakit tak menular mematikan, tak cuma diderita orang dewasa, tetapi juga mengintai anak-anak. Lembaga kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) mencatat, ada sekitar 300.000 anak dalam rentang usia 0-19 tahun yang menderita penyakit kanker setiap harinya di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, mengatasi kanker pada anak memiliki tantangan tersendiri. Hal ini dikarenakan sulitnya mendeteksi gejala kanker tersebut. 

Gejala kanker yang dialami anak memiliki kesamaan dengan gejala yang dialami orang dewasa. Biasanya, gejala yang dialami tergantung pada organ bagian mana yang terindikasi terkena kanker. Namun, karena anak-anak belum bisa menyampaikan dengan benar apa yang dirasakannya, para orang tua seringkali tidak menyadari gejala tersebut.

Berikut gejala umum yang bisa para orang tua perhatikan: 

  • Anak terlihat lemas dan tidak bertenaga
  • Memiliki wajah yang pucat
  • Adanya penurunan nafsu makan, bahkan beberapa ada yang tidak mau makan
  • Ada pembengkakan atau benjolan pada area tubuh yang terkena kanker
  • Anak kesulitan bergerak maupun berjalan
  • Bagian tubuh mudah sekali lebam atau berdarah
  • Mengalami demam yang tak kunjung membaik
  • Sering mengalami sakit kepala hingga muntah-muntah
  • Gangguan pada penglihatannya secara tiba-tiba
  • Penurunan berat badan tanpa ada sebab
  • Anak mengeluh sakit pada area yang sama dalam waktu yang lama

Gejala kanker yang dialami setiap anak bisa saja berbeda-beda. Ini tergantung pada kondisi organ yang terkena kanker dan juga kondisi metabolisme anak. Jika para orang tua melihat adanya gejala seperti yang disebutkan di atas, lebih baik segera periksakan anak ke dokter.

Banyak sekali jenis kanker yang bisa menyerang anak-anak. Meskipun demikian, menurut Kementerian Kesehatan RI, ada 6 jenis kanker yang paling sering dialami anak, loh. Gejalanya pun berbeda-beda pada setiap jenis kanker. Berikut 6 jenis kanker dan gejalanya yang muncul pada anak:

1. Karsinoma Nasofaring

Karsinoma Nasofaring merupakan jenis kanker yang menyerang daerah hidung dan tenggorokan. Jenis kanker ini sangat sulit dideteksi karena letak nasofaring yang tersembunyi di bawah dasar tengkorak. Lebih tepatnya di belakang tabir langit-langit.

Walaupun susah dideteksi, ada beberapa gejala Karsinoma Nasofaring yang bisa diwaspadai seperti ingus bercampur darah, air ludah yang kental, hidung tersumbat, dan mimisan. Selain itu, para penderita juga biasanya mengalami gejala tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga, dan rasa penuh di telinga. 

2. Leukemia 

Jenis kanker ini pasti sudah tidak asing lagi. Leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak dialami oleh anak. Leukemia atau kanker sel darah putih ini terjadi akibat terbentuknya sel-sel darah putih abnormal yang kemudian menyebar melalui aliran darah dan menyerang sel-sel sehat. 

Gejala yang perlu diwaspadai dari Leukemia yaitu, nyeri pada tulang atau sendi, pembengkakan di atas tulang selangka, ruam, masalah gusi, sakit kepala, kejang, masalah keseimbangan, dan kelainan penglihatan. Selain itu, adanya pembengkakan pada bagian perut, wajah, lengan, ketiak, sisi leher, atau selangkangan juga bisa menjadi gejala dari Leukemia ini. 

3. Retinoblastoma

Retinoblastoma merupakan kanker mata yang terjadi pada anak. Kanker ini disebabkan oleh sel-sel pada retina mata yang tumbuh dengan cepat dan merusak jaringan sekitarnya. Kanker ini dapat mengganggu fungsi dari retina. Bahkan pada tahap lanjut, kanker ini dapat merusak jaringan mata dan menyebabkan kebutaan.

Retinoblastoma ini memiliki gejala atau ciri khusus, yaitu munculnya ‘mata kucing’. Hal tersebut sebenarnya merupakan leukokoria, yaitu adanya bercak putih yang muncul saat mata terpapar cahaya. Kondisi ini merupakan hal yang tidak normal terjadi karena biasanya mata akan memancarkan warna kemerahan saat terkena cahaya.

Umumnya ada gejala yang mengikuti selain kondisi ‘mata kucing’ tersebut, yaitu adanya pembengkakan pada mata, mata terlihat juling, terasa nyeri pada mata, iris pada mata mengalami perubahan warna, dan adanya gangguan penglihatan.

4. Osteosarcoma

Berdasarkan penelitian, Osteosarcoma sering menyerang anak laki-laki di usia 15 tahun. Meskipun begitu, kanker tulang ini juga cukup sering terjadi pada orang berusia lebih dari 60 tahun. Osteosarcoma ini terjadi akibat DNA di dalam sel-sel pembentuk tulang mengalami mutasi atau perubahan. Hal tersebut menyebabkan sel-sel tersebut terus membentuk tulang baru walaupun sedang tidak dibutuhkan. Kemudian tulang tersebut berkembang menjadi tumor yang menyerang jaringan tubuh yang sehat. 

Gejala dari Osteosarcoma ini sendiri tergantung pada lokasi tulang yang terkena tumor. Tetapi pada umumnya gejala yang timbul yaitu, terbatasnya gerakan tubuh, retak atau patah tulang yang terjadi tanpa sebab, nyeri dan bengkak disertai kulit kemerahan pada area tumbuhnya tumor. 

5. Limfoma Maligna

Jenis kanker ini berkembang dalam sistem getah bening. Sistem getah bening ini memegang peran penting dalam tubuh. Pembuluh sistem getah bening bertugas membawa cairan getah bening yang mengandung sel darah putih atau limfosit untuk melawan infeksi. 

Kanker Limfoma ini umumnya hadir dengan adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening yang tidak nyeri. Pembengkakan tersebut biasanya terjadi di area leher, ketiak, maupun selangkangan. Selain itu, gejala lainnya yaitu tubuh berkeringat terutama di malam hari, nafas pendek atau kesulitan bernafas, kesulitan menelan, sakit perut bahkan bengkak.

6. Neuroblastoma

Neuroblastoma merupakan kanker langka yang berkembang dari neuroblast atau sel-sel yang belum matang. Neuroblast pada umumnya akan berkembang menjadi sel saraf. Tetapi, pada anak yang terkena Neuroblastoma, neuroblast malah membentuk benjolan berupa tumor padat. 

Gejala yang biasanya timbul tergantung pada bagian tubuh mana yang terserang. Saat Neuroblastoma menyerang perut, anak akan merasa sembelit atau diare, kulit perut terasa keras bila disentuh, perut membengkak dan terasa nyeri di bagian perut. Sedangkan saat terjadi pada saraf tulang belakang, tubuh anak akan terasa lemah, pincang, adanya gangguan buang air kecil dan buang air besar, bahkan sampai terjadi kelumpuhan.