Suasana Wadas Semakin Mencekam, Netizen Serbu Instagram Ganjar Pranowo: Sudah Mulai Tidak Respect Lagi dengan Bapak
RIAU24.COM - Desa Wadas dikabarkan diserbu oleh ribuan aparat kepolisian. Menurut Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, desa yang berada di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tegah itu didatangi ribuan aparat dengan senjata lengkap.
Situasi terkini di Desa Wadas masih berada di bawah intimidasi aparat. Sebab, para polisi dikabarkan terus melakukan penyisiran di sepanjang wilayah Wadas.
Ribuan aparat itu melakukan penyisiran desa dan menurunkan banner protes penolakan tambang batu andesit. Selain itu, aparat juga mengejar dan menangkap beberapa warga Wadas.
Akibat patroli tersebut, warga desa tidak berani keluar rumah untuk beraktivitas.
Kedatangan polisi ini kembali memunculkan traumatis warga yang pernah terlibat bentrok dengan aparat. Terlebih, pemberitahuan bila akan dilakukan pengukuran tanah disampaikan secara mendadak.
Terkait kejadian ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan penjelasan mengenai kasus yang terjadi di Desa WadasDalam penjelasannya, orang nomor satu di Jateng ini mengaku sudah berbicara dengan Komnas HAM soal pengukuran lahan yang dijadikan Bendungan Bener.
Ganjar menekankan kepada masyarakat agar tidak menyikapi hal itu secara berlebihan. Sebab menurutnya, pihak kepolisian hanya mengamankan kondusifitas.
Akibatnya, kolom komentar di unggahan Instagram terakhir Ganjar diserang netizen. Mereka mengaku sudah tidak hormat lagi dengan orang nomor satu di Jateng ini.
"Saya sudah mulai tidak Respect lagi dengan bapak.. Bapak tidak memikirkan kondisi warga di desa wadas, tolong lah pak bantu mereka. Lihat juga mereka disana sedang mempertaruhkan nyawanya demi menjaga kelestarian alam disana. Baoak sebagai gubernur harus sigap menanggapi soal itu pak. Saya sebagai warga Jawa Timur turut berperihatin juga atas kondisi di desa Wadas saat ini. #savewadas #wadasmelawan #savewadastolakeksploitasi," ungkap @moenmoen***
"Pemimpin buta, bersikap baik seolah gimmick yang dipakai sesaat hanya untuk konsumsi publik!!! #savewadas," ungkap @akbarardny***
"Ketua alumni ugm.. Gubernur. Digadang jadi calon presiden. Tapi soal wadas hari ini ia tidak berbunyi?," ungkap @benben***
Diketahui, ratusan personel memaksa masuk dan mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2) pagi. Setidaknya 63 orang ditangkap mulai dari lansia hingga anak di bawah umur. Kedatangan aparat diklaim untuk mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengukur lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener.