RIAU24.COM -  Banyak cara republik ini mencari pundi-pundi rupiah ketika usia Indonesia baru seumur jagung.

Salah satunya dengan cara menjual candu dikutip dari historia.id.

Cara yang paling unik yakni sambil membawa peti mati tahun 1947, dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh kalangan militer.

Pemerintah RI kala itu menyewa pesawat Dakota RI-002 milik Bobby Earl Freberg.

Dia ditugaskan untuk terbang ke Manila, Filipina sambil membawa peti mayat yang berisikan jenazah seorang perwira Filipina, Kapten Igning yang tewas karena bunuh diri di Hotel Garuda, Yogyakarta.

Begitu transit untuk mengisi perbekalan dan BBM di Singapura, peti mati yang mereka bawa jadi perhatian petugas setempat hingga berujung ke penahanan sementara.

Selama dalam masa penahanan, salah satu penumpang, Boediardjo memanfaatkan kesempatan ini untuk turun lalu menjual candu ke kawasan Pecinaan.

Barang haram itu dikemas dalam kaleng terpatri, disembunyikan dalam rongga-rongga sayap.

Seluruh uang hasil penjualan candu tidak dibawa ke Tanah Air. Melainkan ada yang diserahkan ke KBRI Singapura sebagai dana perjuangan.

Setelah dinyatakan aman dan seluruh perbekalan terpenuhi, pesawat yang membawa peti mati itu diizinkan terbang menuju Manila, Filipina.