RIAU24.COM - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan keluarganya telah meninggalkan rumah mereka di ibu kota Ottawa dan pindah ke lokasi rahasia setelah protes besar-besaran menentang mandat vaksin COVID-19 berkumpul di Parliament Hill, laporan media mengatakan pada hari Sabtu. 

Apa yang dimulai sebagai protes yang dijuluki sebagai 'Konvoi Kebebasan' terhadap persyaratan vaksin untuk pengemudi truk lintas batas telah berkembang menjadi demonstrasi besar-besaran menentang peraturan virus corona pemerintah Trudeau.

Ribuan pengemudi truk dan pengunjuk rasa lainnya berkumpul di Ibu Kota pada hari Sabtu untuk menyerukan diakhirinya mandat vaksin COVID-19 dan pembatasan kesehatan masyarakat lainnya, Canadian Broadcasting Corporation melaporkan. 

Di antara orang-orang itu ada beberapa anak-anak dengan anak-anak mereka, orang tua dan orang cacat. Beberapa bahkan membawa tanda-tanda dengan retorika agresif dan cabul yang sebagian besar ditujukan kepada perdana menteri Kanada, menurut surat kabar The Globe and Mail.

Beberapa pengunjuk rasa terlihat menari di tugu peringatan perang, memicu kecaman dari tentara Kanada Jenderal Wayne Eyre dan Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand. Polisi sangat waspada terhadap kemungkinan kekerasan setelah ratusan pengunjuk rasa membanjiri kantor parlemen, meskipun ada peringatan yang sangat dingin. 

“Saya muak melihat pengunjuk rasa menari di Makam Prajurit Tidak Dikenal dan menodai National War Memorial. Generasi orang Kanada telah berjuang dan mati untuk hak-hak kami, termasuk kebebasan berbicara, tetapi tidak untuk ini. Mereka yang terlibat harus menundukkan kepala karena malu," cuit Jenderal Wayne Eyre.