Sistem AI Baru Dapat Mendeteksi Risiko Penyakit Jantung Menggunakan Pemindaian Mata Pasien: Begini Caranya
RIAU24.COM - Para ilmuwan telah mengembangkan sistem AI yang dapat mendeteksi jika seseorang berisiko tinggi terkena serangan jantung hanya berdasarkan pemindaian mata.
Dokter telah menemukan bahwa perubahan pada pembuluh darah kecil di retina merupakan indikator penyakit pembuluh darah yang juga mempengaruhi jantung.
zxc1
Untuk data pembelajaran mendalam, mereka menggunakan pemindaian retina dan jantung dari lebih dari 5.000 orang (diambil dari Biobank Inggris) . Sistem AI mengidentifikasi hubungan antara patologi di retina dan perubahan di jantung pasien.
zxc2
Setelah polanya dipahami, sistem AI dapat dengan mudah memperkirakan ukuran dan efisiensi pemompaan ventrikel kiri jantung, hanya dari pemindaian retina. Sampai sekarang, hanya tes seperti ekokardiografi atau MRI jantung yang dapat menentukannya.
Para peneliti mengklaim bahwa sistem AI memiliki akurasi 70 hingga 80 persen dan dapat digunakan sebagai mekanisme rujukan kedua untuk penyelidikan kardiovaskular yang mendalam.
Profesor Alex Frangi, dari University of Leeds dan merupakan Turing Fellow di Alan Turing Institute, yang mengawasi penelitian tersebut, mengatakan: "Teknik ini membuka kemungkinan untuk merevolusi penyaringan penyakit jantung. Pemindaian retina relatif murah dan digunakan secara rutin. dalam banyak praktik dokter mata. Sebagai hasil dari pemeriksaan otomatis, pasien yang berisiko tinggi sakit dapat dirujuk ke layanan spesialis jantung. Pemindaian juga dapat digunakan untuk melacak tanda-tanda awal penyakit jantung."