Pernah Tercatat Sebagai Pejuang Kemerdekaan, Kusni Kasdut Pilih Rampok Museum KPK karena Hal Ini
Demi mendukung aksinya, mereka menyiapkan sebuah jeep curian dengan plat nomor yang dipalsukan. Tak lupa, masing-masing membekali diri dengan sejata api dan belati.
Kasdut dan kawan-kawan lalu bertandang ke Museum Gajah pagi hari. Petugas museum memberikan jalan kepada petugas polisi, sekalipun heran dengan kedatangan polisi ke museum. Mereka pun mencoba bertindak layaknya pengunjung biasa. Segala macam benda-benda bersejarah diamatinya dengan seksama. Akhirnya pun tiba. Penjagaan yang lengah oleh petugas museum menjadi peluang kelompok Kusni Kasdut beraksi dan mengambil ragam koleksi dari Ruang Pustaka.
Rencana itu nyaris berantakan karena di dalam Ruang Pustaka terdapat dua petugas yang curiga dengan aktivitas mereka. Senjata pun ditodongkan. Setelahnya, Kusni Kasdut dengan sigap segera membobol lemari pajangan tempat emas dan berlian. Konon, barang bersejarah dari cincin, berlian, dan subang itu mencapai Rp2,5 miliar.
Kedua penjaga tadi tak tinggal diam. Mereka berteriak ketika ada kesempatan. Akibatnya, ada seorang petugas yang terkena tembakan komplotan Kusni Kasdut. Setelah itu, mereka berhasil melarikan diri sebelum polisi tiba di Museum Gajah. Berita perampokan di Museum Gajah lalu menjadi topik hangat di ragam media. Sekaligus menjadi perampokan paling fenomal pada zamannya.