Pemerintah Musnahkan 2.000 Hamster, Ribuan Warga Hong Kong Luncurkan Operasi Penyelamatan
RIAU24.COM - Ribuan penduduk Hong Kong meluncurkan operasi penyelamatan untuk mengamankan hamster dari pemusnahan massal oleh pemerintah.
zxc1
Pihak berwenang Hong Kong berencana untuk membunuh sekitar 2.000 hamster dari puluhan petshop setelah beberapa di antaranya dinyatakan positif Covid-19, Selasa (18/1).
Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Hong Kong juga akan menghentikan penjualan hamster dan mamalia kecil.
zxc2
Bagi pelanggan yang terlanjur membeli hamster di Hong Kong mulai 22 Desember diwajibkan menjalani tes Covid-19 dan dilarang melakukan kontak dengan orang lain hingga dinyatakan negatif.
Beberapa laporan mengungkapkan bahwa banyak pemilik hamster terlihat menyerahkan peliharaan mereka di fasilitas pemerintah di New Territories.
Sementara di media sosial, orang-orang berbondong menawarkan bantuan untuk menjaga hamster yang tidak lagi diinginkan.
Ocean (29) seorang pemilik hamster dan administrator Hong Kong the Cute Hamster Group, mengatakan bahwa dia dihubungi oleh hampir 3.000 orang yang bersedia merawat hewan yang tidak diinginkan untuk sementara waktu.
Bowie (27) satu dari mereka yang menjadi sukarelawan, kini merawat dua hamster.
"Ini konyol. Hidup hewan juga hidup. Hari ini bisa hamster atau kelinci, besok bisa kucing atau anjing," kata Bowie, mengekspresikan ketidaksetujuannya dengan pemerintah.
Vanessa Barrs, profesor kesehatan hewan pendamping di City University of Hong Kong, mengatakan langkah untuk memusnahkan hamster untuk dijual dapat dibenarkan dengan alasan perlindungan kesehatan masyarakat, tetapi ketakutan akan infeksi di rumah terlalu berlebihan.
"Jutaan orang di seluruh dunia memiliki hewan peliharaan, dan belum ada kasus yang terbukti hewan peliharaan menularkan infeksi ke manusia lain," kata Barrs.