Pria Ini Atur Plot Mengerikan Untuk Bunuh Sang Istri, Polisi Berhasil Ungkap Kejahatan dari ASI
RIAU24.COM - Menyambut anak kedua hanya empat bulan sebelumnya, harusnya menjadi saat yang membahagiakan bagi Christina Ann Thompson dan suaminya, Jason Harris.
Namun pada September 2014, Christina menceritakan kepada seorang teman bahwa pernikahannya yang telah berjalan selama 11 tahun bermasalah.
Suatu hari, Harris menelepon seorang tetangga sekitar pukul 10 pagi dan memintanya untuk memeriksa Christina karena dia tidak menjawab telepon dan membalas pesannya.
Harris memberi tahu si tetangga bahwa Christina tidak enak badan malam sebelumnya, jadi dia membawa anak-anak ke tempat kerja.
Tetangga itu bergegas ke tempat Christina dan melihat pintu tidak terkunci. Di dalam, mereka menemukan Christina tidak responsif di tempat tidur dan dingin saat disentuh.
Tetangga lain, seorang perawat terdaftar, membenarkan bahwa tidak ada denyut nadi Christina lagi.
Mereka menelepon 911 tetapi ketika layanan darurat tiba, sayangnya tidak ada yang bisa mereka lakukan. Christina sudah tewas.
Harris mengatakan kepada polisi bahwa Christina merasa lemas, sakit dan lapar malam sebelumnya, jadi dia memberinya semangkuk sereal dengan susu.
Dia mengatakan bahwa di pagi hari, Christina masih tidur ketika dia pergi bekerja.
Kemudian, otopsi mengungkapkan sesuatu yang benar-benar mengejutkan.
Doktet menemukan heroin dalam tubuh Christina dan menentukan penyebab kematian adalah overdosis yang tidak disengaja.
Semua orang yang mengenal Christina tercengang. Apakah dia memiliki kecanduan rahasia yang tidak diketahui siapa pun?
Beberapa rekan Harris dari tempat kerja menghubungi polisi dan mengatakan mereka mendengar dia mengeluh tentang Christina menjelang kematiannya.
Dia bahkan meminta obat kepada salah satu rekan kerjanya agar istrinya “tidur dan berhenti mengomel”.
Koleganya itu memberikan pil Xanax, obat penenang yang biasanya diminum untuk mengatasi kecemasan.
Harris mengakui bahwa dia telah memasukkannya ke dalam gelas Christina tetapi dia menolak untuk meminumnya.
Christina menyusui anaknya yang berusia empat bulan saat meninggal, dan ada tiga botol ASI beku di rumah.
ASI itu diuji untuk melihat apakah Christina mengonsumsi narkoba. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Michigan bahwa seorang jaksa meminta laboratorium kejahatan untuk menguji ASI.
Dan ketika hasilnya kembali, tidak ada jejak narkoba di dalam susu. Itu adalah bukti penting.
Polisi yakin bahwa Harris telah membubuhi semangkuk sereal istrinya dengan heroin, berharap istrinya tidak akan bisa merasakan atau mencium baunya, dan kemudian tidak melakukan apa pun untuk menyelamatkannya saat dia terbaring sekarat.
Pada Agustus 2019, hampir lima tahun setelah Christina meninggal, penyidik akhirnya menangkap Harris. Dia didakwa atas pembunuhan tingkat pertama.