Anggota Parlemen Inggris Sebut Dirinya Dipecat karena Beragama Muslim Resahkan Rekan-rekannya
RIAU24.COM - Seorang anggota parlemen Inggris mengklaim dirinya diberhentikan dari posisi menteri di pemerintahan Konservatif Inggris karena keyakinannya membuat rekan-rekannya tidak nyaman.
Nusrat Ghani (49) yang kehilangan pekerjaannya sebagai menteri transportasi junior pada Februari 2020, mengatakan kepada sebuah surat kabar bahwa dia diberi tahu agamanya adalah alasan dibalik pemecatannya.
Perdana Menteri Boris Johnson di Downing Street dan kantornya belum memberi tanggapan, tetapi Mark Spencer, kepala cambuk pemerintah, mengatakan dia adalah orang yang menjadi pusat tuduhan Ghani.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Seoul Sebut Rusia Memberi Korea Utara Rudal Anti Udara Dengan Imbalan Pasukan
"Tuduhan ini sepenuhnya salah dan saya menganggapnya sebagai fitnah," tulisnya di Twitter. Wakil Perdana Menteri Dominic Raab mengatakan bahwa klaim Ghani harus diselidiki dengan benar jika dia mengajukan keluhan resmi.
"Kami sama sekali tidak menoleransi diskriminasi apa pun, dan Islamofobia apa pun , di Partai Konservatif," kata Raab kepada Sky News, Minggu (23/1).