Kisah Kusni Kasdut, Dari Pejuang Kemerdekaan Menjadi Perampok Museum Gajah
Kasdut dan kawan-kawan lalu bertandang ke Museum Gajah pagi hari. Petugas museum memberikan jalan kepada petugas polisi, sekalipun heran dengan kedatangan polisi ke museum. Mereka pun mencoba bertindak layaknya pengunjung biasa. Segala macam benda-benda bersejarah diamatinya dengan seksama. Akhirnya pun tiba. Penjagaan yang lengah oleh petugas museum menjadi peluang kelompok Kusni Kasdut beraksi dan mengambil ragam koleksi dari Ruang Pustaka.
Baca juga: Konten Eksklusif Bocor, Arya Saloka Diduga Kasih Kode Bakal Ajak Amanda Manopo ke Arab Saudi
Rencana itu nyaris berantakan karena di dalam Ruang Pustaka terdapat dua petugas yang curiga dengan aktivitas mereka. Senjata pun ditodongkan. Setelahnya, Kusni Kasdut dengan sigap segera membobol lemari pajangan tempat emas dan berlian. Konon, barang bersejarah dari cincin, berlian, dan subang itu mencapai Rp2,5 miliar.
Kedua penjaga tadi tak tinggal diam. Mereka berteriak ketika ada kesempatan. Akibatnya, ada seorang petugas yang terkena tembakan komplotan Kusni Kasdut. Setelah itu, mereka berhasil melarikan diri sebelum polisi tiba di Museum Gajah. Berita perampokan di Museum Gajah lalu menjadi topik hangat di ragam media. Sekaligus menjadi perampokan paling fenomal pada zamannya.