Pria Ini Mengampuni Anaknya Karena Membunuh Ibunya Secara Brutal Usai Menggunakan Narkoba
RIAU24.COM - Terkadang, dibutuhkan lebih dari sekadar permintaan maaf untuk dimaafkan. Ketika nyawa hilang, kita mungkin menemukan diri kita dalam lingkaran pertanyaan apakah kita bisa move on dari kehilangan, serta kemampuan untuk memiliki keberanian untuk memaafkan mereka yang bertanggung jawab.
Baru 2 hari yang lalu, Malaysia dihebohkan dengan kabar seorang pria yang memenggal kepala ibunya karena pertikaian di rumahnya di Kuala Selangor. Pria berusia 28 tahun, yang memiliki catatan kriminal di masa lalu, diyakini berada di bawah pengaruh obat-obatan dan meminta uang dari ibunya yang telah meninggal untuk membeli beberapa obat untuk dirinya sendiri.
Terlepas dari kematian ibu yang mengerikan, ayah dari terdakwa telah memutuskan untuk memaafkan putranya atas tindakan yang tak terbayangkan dan mengerikan.
“Dia tetap anakku”
Sang ayah, yang tidak ingin disebutkan namanya mengakui bahwa tragedi itu sangat mempengaruhi seluruh keluarga dan terlepas dari kejadian yang kelam dan menghantui, dia telah memaafkan putranya . Dia juga mengatakan bahwa apa pun yang terjadi di masa lalu dan di masa depan, pria berusia 28 tahun itu tetaplah putranya.
Baca juga: Rekening Ivan Dibekukan PPATK Gegara Valhalla Club Surabaya, Ahmad Sahroni Minta Usut Tuntas“Saya hanya bisa berdoa agar anak saya menyesali perbuatannya dan menjadi orang yang lebih baik di masa depan.”
“Istri saya adalah orang yang baik”
Sang ayah juga mengungkapkan bahwa istrinya adalah sosok yang baik hati dan dermawan tidak hanya di dalam rumah, tetapi juga kepada orang-orang di sekitarnya di masyarakat.
“Dia tidak pernah melewatkan doanya dan telah menjadi ibu yang baik bagi semua anak-anaknya. Dia juga yang pertama membantu setiap kali ada kenduri (pesta).”
Dia juga mengatakan bahwa meskipun kehilangan, yang masih dialami seluruh keluarga, dia menerimanya sebagai takdir dari Tuhan. Sementara itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk berhenti membagikan foto-foto kejadian tersebut.
"Tolong hentikan. Itu sangat mempengaruhi keluarga kami dan istri saya tidak di sini lagi.”
Dia juga mengungkapkan bahwa 4 bulan sebelum kematiannya, istrinya telah berbicara kepadanya tentang masalah pemakaman, seolah-olah dia meramalkan kematiannya. Ketika pembunuhan itu terjadi, sang ayah sedang pergi dan dia diberitahu oleh seorang teman, yang dengannya dia segera bergegas pulang dan menemukan orang-orang di sekitar rumahnya.