Kasus Korupsi Pemimpin Negara Terbesar di Dunia, Nomor 1 Bikin Deg-degan
RIAU24.COM - Korupsi sejak dulu memang sudah terjadi di semua negara. Salah satu yang sering terjerat kasus korupsi adalah politikus dan orang yang dekat dengan kekuasaan.
Sepertinya, seluruh negara di dunia ini, pasti pernah mengalami kasus korupsi yang menyeret sejumlah politikus bahkan kepala negaranya sendiri.
Dikutip melalui Instagram @obral_buku_kogja ini lah lima kepala negara (presiden) melakukan korupsi terbesar di dunia.
1. Soeharto
Selama 32 tahun berkuasa, Soeharto dan keluarganya memliki kendali atas perusahaan swasta dan 7 badan amal. Berdasarkan data Transparency International, diperkirakan Soeharto telah menggelapkan uang sebesar US$15 miliar-US$35 miliar.
Bahkan lembaga Internasional pemberantas korupsi tersebut menobatkan Soeharto sebagai 'koruptor paling kaya' di dunia pada tahun 2004.
2. Ferdinand Marcos
Ferdinand Marcos pernah menjabat sebagai presiden Filipina pada tahun 1965 dan diberhentikan melalui revolusi rakyat Filipina pada tahun 1986. Selama menjabat sebagai Presiden, ia menggunakan rekening bank luar negeri untuk menyalurkan dana pemerintah ke rekening pribadinya.
Setidaknya ia sudah mengambil US$5 miliar - US$10 miliar dari kas Filipina.
3. Mobutu Sese Seko
Presiden Republik Kongo pada tahun 1965-1997 dan ia juga orang yang mengubah nama Kongo menjadi Zaire pada tahun 1971. Rezim ini berhasil menciptakan inflasi besar dan hutang berlebih bagi Republik Kongo, setidaknya selama Seko menjabat, dirinya sudah menggelapkan sekitar US$4 miliar hingga US$15 miliar dan membuat dirinya dikenal karena nepotismenya.
4. Slobodan Milosevic
Pria yang pernah menjabat sebagai Presiden Serbia dan presiden Republik Federal Yugoslavia ini ditangkap pada tahun 2001 dengan dugaan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Hasil pengadilan kejahatan perang PBB di Den Haag, Milosevic didakwa melakukan tindak penggunaan dana pemerintah secara ilegal sebesar US$2,1 miliar.
5. Saddam Hussein
Pada tahun 2003, Saddam Husein memerintahkan Bank Sentral Irak untuk mentransfer uang sebesar US$1 miliar dari kas pemerintah ke rekeningnya. Menurut penyelidikan, total penggelapan dana yang dilakukan Saddam Husein sebesar US$21 miliar.