RIAU24.COM - Seorang polisi ditemukan terpenggal di Kazakhstan sementara puluhan pengunjuk rasa tewas di tengah kerusuhan yang merajalela.
zxc1
Protes, yang dipicu oleh kenaikan tajam harga bahan bakar di negara itu, telah meningkat dengan cepat sejak Minggu.
zxc2

Para pengunjuk rasa bersenjata bahkan bertempur melawan pasukan keamanan.

Rusia telah mengirim pasukan untuk membantu memadamkan kerusuhan.

Kementerian Dalam Negeri Kazakhtan melaporkan bahwa 18 pejabat keamanan tewas, 748 orang terluka dan 2.298 orang ditahan.

The Insider, mengutip situs Khabar-24 yang dikelola Kazakhstan, mengatakan mayat seorang perwira polisi yang dipenggal telah ditemukan.

Associated Press juga mengkonfirmasi seorang petugas polisi ditemukan terpengal.

Unit pertama pasukan Rusia dari kontingen yang dipimpin Moskow tiba di Kazakhstan setelah Presiden Kazakhtan Tokayev, meminta bantuan kepada Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang didominasi Rusia.

Pada Kamis, AS memperingatkan pasukan Rusia yang dikerahkan ke Kazakhstan agar tidak mengambil kendali atas institusi, menambahkan bahwa dunia akan mengawasi gerak-gerik mereka.

"Amerika Serikat dan, sejujurnya, dunia, akan mengawasi setiap pelanggaran hak asasi manusia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan.

“Kami juga akan mengawasi tindakan apa pun yang dapat menjadi predikat penyitaan institusi Kazakh.”