RIAU24.COM - Untuk pertama kalinya sejak 1931, General Motors (GM) yang berbasis di Detroit telah kehilangan mahkota pembuat mobil terlaris di AS, menyerahkan tongkat estafet kepada raksasa Jepang Toyota Motor, karena pembuat mobil menatap kekurangan chip akut dan kendala rantai pasokan. 

General Motors dan dealernya mengirimkan 2,2 juta kendaraan pada tahun 2021, dengan Chevrolet dan GMC memperkuat kepemimpinan penjualan pikap ukuran penuh dan menengah untuk tahun kedelapan berturut-turut. 

GM mengatakan bahwa total penjualannya turun sekitar 13 persen (tahun ke tahun) karena masalah rantai pasokan semikonduktor. Toyota, sebagai perbandingan, mengatakan menjual 2,3 juta kendaraan di AS tahun lalu, naik 10,4 persen dibandingkan dengan 2020, lapor CNBC. 

"Perbedaan penjualan antara kedua produsen mobil itu adalah 114.034 kendaraan," kata laporan itu pada Selasa malam. Ini juga menandai pertama kalinya produsen mobil non-domestik mengambil posisi teratas di AS.

“Toyota mampu mengelola masalah rantai pasokan dengan lebih baik, memungkinkannya untuk mengambil alih tahta GM untuk pertama kalinya dalam 90 tahun,” kata laporan itu. Kendala utama untuk penjualan terus berkurang tingkat persediaan sebagai akibat dari kekurangan semikonduktor, menurut GM.

"Tingkat persediaan itu mulai pulih dengan latar belakang kondisi permintaan fundamental yang kuat, dengan banyak lowongan pekerjaan, tabungan rumah tangga yang tinggi, dan suku bunga rendah," kata Elaine Buckberg, kepala ekonom GM.