Sulap Ruangan War Room Full Digitalisasi, PHR Siap Dukung Pengeboran 500 Sumur Baru Tahun 2022
“SKK Migas memberikan apresiasi atas inisiatif PHR membangun fasilitas ini, ini adalah langkah antisipasi yang baik untuk mendukung pelaksanaan pemboran yang optimal. Akurasi data yang diperoleh didalam fasilitas ini akan sangat membantu keputusan dan keberhasilan pencapaian kinerja migas”, ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
Lebih lanjut, Dwi Soetjipto menyampaikan harapannya bahwa Blok Rokan kedepannya akan kembali menjadi yang terbesar di Indonesia.
“Melihat entry level di awal tahun 2022 yang di angka 163 ribu BOPD dan target 2022 sebesar 180 BOPD, maka di akhir tahun 2022 produksi akan mencapai di angka sekitar 195 ribu BOPD. Sehingga di bulan Agustus 2022 saat HUT Kemerdekaan RI ke-77, WK Rokan akan kembali menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia mengalahkan Blok Cepu”, ujar Dwi.
Ada 2 hal yang kami berharap betul di Rokan yaitu pelaksanaan EOR dan pengembangan Migas Non Konvensional (MNK). Keduanya adalah tulang punggung bagi peningkatan migas dimasa mendatang.
“Setelah tertunda diakhir Desember 2021 untuk persetujuan POD EOR, kami harap diawal tahun 2021 segera mendapatkan POD EOR. Kemudian terkait MNK, kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina dan Sub Holding Upstream Peramina yang telah memberikan dukungan kepada PHR sehingga ditahun ini akan ada pengeboran 2 sumur MNK. Keberhasilan EOR dan MNK di Rokan akan menjadi sejarah baru bagi pengembangan hulu migas di masa mendatang”, kata Dwi.
“Apresiasi kami sampaikan atas keberhasilan transisi Rokan yang mulus, sehingga di tahun 2022 ini PHR bisa melakukan program yang agresif, melakukan banyak terobosan dalam pengelolaannya, termasuk membuat project management integration (PMI) drilling, ini patut diberikan apresiasi”, tutup Dwi.