Politik Indonesia: Ketika yang Punya Otak Tebal Dikalahkan Si Kantong Tebal
RIAU24.COM - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung menanggapi dinamika dunia politik Tanah Air.
Dia melihat saat ini begitu sering pemimpin dengan intelektualitas tinggi dapat dengan mudah dikalahkan oleh sekelompok orang yang hanya bermodalkan elektabilitas lantaran memiliki modal dikutip dari rmol.id, Senin, 3 Januari 2022.
"Demokrasi itu memperlihatkan pemburukan, karena yang punya amplop tebal mendahului yang punya otak tebal," ujarnya.
Untuk menghentikannya, salah satu caranya adalah dengan memperjuangkan ambang batas presiden atau Presidential Threshold (PT) nol persen.
Dalam PT 0 persen itu menurutnya akan ada free competition dan berangkat dari garis start yang sama.
"Karena sejatinya, ide awal lahirnya demokrasi pertama kalinya di Athena Yunani. Nah itu sebabnya kita lagi kampanye supaya intelektualitas mendahului elektabilitas. Di dalam intelektualitas itu ada kematangan moral, integritas, satu paket itu. Saya kira itu poinnya tuh," ujarnya.
Dia juga berkaca saat demokrasi di Athena kali pertama berdiri. Saat itu mereka tidak mempersoalkan siapa yang akan terpilih melalui elektabilitas.
Karena bagi mereka, setiap warga negara punya kemampuan etis yang sama untuk mewakili warga negara yang lain.