Tak Hanya COVID-19, Wabah Ini Juga Merenggut Jutaan Nyawa di Seluruh Dunia, Asalnya dari Tikus
RIAU24.COM - Wabah ini membunuh paling banyak jiwa, merenggut puluhan juta nyawa di seluruh dunia.
zxc1
Sekitar sepertiga dari populasi Eropa musnah pada abad ke-14 oleh wabah pes, juga dikenal sebagai Black Death karena membentuk bintik-bintik hitam pada kulit, menjadikannya wabah paling mematikan dalam sejarah manusia.
Black Death, yang menyebabkan kehancuran besar di seluruh Eropa antara 1347 dan 1351, diperkirakan telah membunuh 75 juta hingga 100 juta orang. Epidemi dimulai di Asia barat daya dan mencapai Eropa pada akhir 1340-an.
Tiga abad kemudian, antara 1647 dan 1652, wabah pes melanda Spanyol. Sekitar 76.000 orang tewas dan sekitar seperempat dari populasi kota Andalusia pada saat itu.
Kemudian di London, yang berlangsung dari 1665 hingga 1666, Black Death menewaskan 20% dari populasi kota, yaitu sekitar 68.596 orang.
Wabah ini disebabkan oleh Yersinia pestis, penyakit bakteri yang disebarkan oleh kutu tikus.
Gejalanya beragam, mulai dari bisul di bawah ketiak hingga benjolan sebesar apel di selangkangan, mengeluarkan nanah dan berdarah saat dipencet.
Korban juga dapat mengalami infeksi paru-paru, demam dan muntah darah.