RIAU24.COM -  Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu (FSP BUMN Bersatu) menduga jika Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahja Purnama alias Ahok terlibat dalam rencana aksi mogok Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).

Tuduhan itu berkaca dari tuntutan yang dilayangkan kelompok tersebut dikutip dari rmol.id, Selasa, 28 Desember 2021.

Tuntutan pekerja selain mogok kerja ialah mencopot Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Menurut mereka, hal tersebut dinilai janggal karena bukan domain dari tujuan pekerja dalam berserikat.

"Dari hal di atas maka sangat jelas kisruh yang terjadi hingga ancaman mogok selama ini akibat ketidakmampuan dari kerja Komisaris Utama Pertamina yang lebih banyak gaduh tapi tidak punya prestasi sama sekali dalam membangun Pertamina," ujar Sekjen FSP BUMN Bersatu, Tri Sasono.

"Kemarin bikin gaduh terkait kontrak kontrak di Pertamina yang banyak merugikan Pertamina dan melebar juga ke kontrak kontrak di BUMN yang bukan tugas Komut Pertamina mengomentari BUMN diluar Pertamina," ujarnya.

Menyikapi tuduhan itu, dia meminta Presiden Joko Widodo dapat segera mencopot Ahok dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina.