Menu

Terjadi Lagi Serang Pelabuhan Suriah Diduga Dilakukan Israel, Banyak Kontainer Habis Terbakar

Riki Ariyanto 28 Dec 2021, 14:39
Terjadi Lagi Serang Pelabuhan Suriah Diduga Dilakukan Israel, Banyak Kontainer Habis Terbakar (foto/int)
Terjadi Lagi Serang Pelabuhan Suriah Diduga Dilakukan Israel, Banyak Kontainer Habis Terbakar (foto/int)

RIAU24.COM - Dikabarkan Israel diduga kembali menyerang pelabuhan Suriah. Israel melancarkan serangan udara ke pelabuhan utama Suriah di Latakia pada Selasa (28/12/2021) dini hari.

Dilansir dari Okezone, serangan udara itu menyebabkan kebakaran dan kerusakan parah kontainer yang disana. Ini merupakan serangan udara kedua Israel yang menargetkan pelabuhan-pelabuhan Suriah dalam sebulan terakhir.

Kantor berita SANA menuliskan rudal-rudal Israel, yang diduga diluncurkan dari Laut Mediterania menghantam pelabuhan sekira pukul 3.21 pagi. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan material yang besar, dengan sejumlah kontainer habis terbakar.

Hingga saat ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat serangan tersebut. Insiden tersebut merupakan serangan kedua Israel terhadap pelabuhan Suriah, yang dilakukan tepat tiga pekan setelah serangan sebelumnya.

Pada 7 Desember 2021 jet-jet tempur Israel serang terminal kontainer di Pelabuhan Latakia, berdampak kebakaran dan ledakan. Kelompok pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) di Suriah menyebut bahwa serangan itu menghancurkan pengiriman persenjataan untuk milisi yang didukung Iran di Suriah. 

Kegubernuran Latakia juga merupakan rumah bagi fasilitas militer utama Rusia, Pangkalan Udara Khmeimim, yang terletak sekira 25 kilometer tenggara ibukota provinsi. Serangan tersebut terjadi saat ketegangan meningkat antara Damaskus dan Tel Aviv.

Sebelumnya pada Senin (27/12/2021), pemerintah Suriah menuduh Israel melakukan "eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya" setelah pemerintah Israel memberikan lampu hijau untuk rencana pemukiman senilai USD317 juta di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Berdasarkan rencana tersebut, jumlah pemukim Yahudi di daerah tersebut akan meningkat dua kali lipat selama lima tahun ke depan.

Damaskus, melihat Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, dan mengutuk perluasan itu sebagai "pelanggaran terang-terangan" terhadap hukum internasional.