2 Relawan Hilang Pasca Dugaan Serangan Berdarah Tentara Myanmar
RIAU24.COM - Tentara Myanmar dikabarkan melakukan serangan berdarah yang menewaskan puluhan orang. Dua anggota Save the Children hilang dalam sebuah serangan di Myanmar itu.
Dilansir dari Okezone, korban serangan yang menewaskan setidaknya 30 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, dan banyak di antaranya dalam kondisi hangus terbakar. Kelompok relawan itu menyenut mereka menangguhkan kegiatan di Negara Bagian Kayah menyusul insiden tersebut.
Kedua staf tersebut tengah dalam perjalanan ke kampung halaman mereka untuk liburan akhir tahun ketika terjebak dalam insiden kekerasan di Kayah, kata Save the Children dalam pernyataannya, Sabtu (25/12/2021) malam. "Kami telah memastikan bahwa kendaraan pribadi mereka diserang dan dibakar," tulis pernyataan itu.
Kelompok-kelompok oposisi pada Sabtu menuding pihak militer, yang mengambil alih kekuasaan dari tangan pemerintah sipil pada Februari, berada di balik peristiwa yang terjadi pada Sabtu di dekat kampung Mo So di kota Hpruso itu.
Juru Bicara (Jubir) Junta Militer Jenderal Zaw Mun Tun tidak menjawab panggilan telepon pada Minggu. Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen laporan dari penduduk lokal, laporan media dan kelompok hak asasi manusia (HAM) setempat tentang peristiwa itu.
Media pemerintah melaporkan tentara angkatan darat telah menembak dan menewaskan sejumlah "teroris bersenjata" dari pasukan oposisi yang memerangi junta. Foto-foto yang dibagikan oleh Kelompok HAM Karenni dan media lokal memperlihatkan sisa-sisa tubuh yang hangus di atas bak truk yang terbakar.