Paspor Warga Afghanistan Menumpuk di Kantor Imigrasi di Kabul, Ini Kata Taliban
RIAU24.COM - Kepala Kantor Paspor Kabul telah meminta kesabaran dari ribuan warga Afghanistan, menunggu dokumen yang memungkinkan mereka meninggalkan negara itu karena kerumunan besar terus berkumpul di luar, sebulan setelah kantor menghentikan operasi.
Saat musim dingin mendekat dan krisis ekonomi semakin dalam setelah penarikan tiba-tiba bantuan asing, setelah Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus, kerumunan di sekitar pusat penerbitan paspor terbesar di negara itu menggambarkan keinginan putus asa sejumlah besar warga untuk pergi.
Dilansir dari VOI, "Kami telah melakukan yang terbaik untuk membuka kembali kantor tetapi kami masih menghadapi beberapa kekurangan peralatan," terang kepala kantor paspor Afghanistan Alam Gul Haqqani kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada Hari Minggu, seperti dikutip Senin 13 Desember.
Bulan lalu, kantor terpaksa ditutup setelah peralatan yang digunakan untuk menerbitkan dokumen biometrik rusak di bawah tekanan pemrosesan ribuan aplikasi sehari, tetapi permintaan terus meningkat. Meskipun kantor telah ditutup selama berminggu-minggu, ratusan orang masih berkumpul di luar kompleks, membawa file dokumen plastik, meski secara teratur 'dipukul mundur' oleh pasukan keamanan Taliban.
"Saya yakin kantor akan restart dan kami akan memenuhi semua aplikasi. Saya meyakinkan bangsa, tidak ada yang akan meninggalkan kantor kami dengan alasan apa pun untuk marah," tandas Haqqani.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk menjauh sampai kantor beroperasi kembali.
"Saya sangat menyesal tentang ini, saya kesal karena orang-orang menghadapi kesulitan. Mereka membuang-buang uang dan berdiri di sini dengan sia-sia. Kantor tutup, sistem kami tidak beroperasi," tukas Haqqani.
Sejumlah kantor paspor provinsi masih buka dan pejabat di Kabul memproses sekitar 2.000-3.000 paspor dari kantor-kantor ini setiap hari, katanya, tetapi masih belum jelas kapan kantor Kabul akan dibuka kembali.
Selain masalah peralatan, Haqqani mengatakan para pejabat sedang bekerja untuk memberantas korupsi, membasmi apa yang disebut 'Commissionkar', agen komisi yang berjanji untuk memastikan perawatan cepat aplikasi dengan biaya.
"Kami telah menangkap para penerima suap, dari dalam dan luar kantor. Kami akan menggunakan cara apa pun yang memungkinkan untuk membersihkan negara dari para penerima suap di mana-mana," tegasnya.