Kisah Seorang Dokter Hewan yang Bertaruh Nyawa Untuk Menyelamatkan Hewan Pasca Letusan Gunung Semeru yang Mematikan
RIAU24.COM - Dr Sugeng Widodo baru saja menyelesaikan shift terakhirnya bekerja di bawah bayang-bayang Gunung Semeru yang menakutkan di Indonesia – gunung berapi aktif di pulau Jawa yang meletus pada Sabtu malam setelah hujan lebat yang meruntuhkan kawahnya.
Sejak letusan, yang memuntahkan awan abu 4km (2,48 mil) ke udara dan memicu semburan lumpur vulkanik yang mematikan, dokter hewan telah menjadi sukarelawan di lokasi bencana, yang menewaskan lebih dari 30 orang dan menyebabkan puluhan orang hilang dan sedikitnya 3.000 lainnya terlantar. Sugeng adalah koordinator tim relawan Ikatan Dokter Hewan Indonesia (IVMA) Jawa Timur II dan telah bekerja untuk membantu dan menyelamatkan beberapa korban letusan gunung berapi yang sering terlupakan: hewan dan ternak di daerah itu.
Bersama dengan tim kecilnya yang terdiri dari tiga hingga empat sukarelawan lainnya, para dokter hewan bekerja dari matahari terbit hingga terbenam bersama paramedis hewan untuk mengevakuasi dan merawat hewan yang menderita luka bakar, menghirup asap, dan cedera lainnya.
“Hari ini saya berada di desa Supiturang. Kami telah mengevakuasi 150 sapi dan 200 domba,” katanya kepada Al Jazeera.
“Kami telah menemukan 17 ekor sapi mati dan 50 ekor domba mati sejauh ini. Beberapa hewan yang terluka dan tidak dapat diselamatkan segera dijual oleh pemiliknya.”
Daerah di sekitar gunung berapi dikenal karena dua hal: industri penambangan pasir dan pertaniannya. Tanah hijau mengelilingi gunung dan tanah vulkanik subur yang dihasilkannya, dan tanaman hijau, menjadikannya tempat yang ideal untuk menggembalakan sapi, kambing, dan domba.