RIAU24.COM -   Penyebab erupsi Gunung Semeru pada Sabtu sore, 4 Desember 2021diduga akibat curah hujan, hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono. Menurutnya, curah hujan yang tinggi belakangan ini membuat endapan lava menjadi tidak stabil, sehingga menyebabkan guguran awan panas.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sebelum erupsi tersebut terjadi laharan pada pukul 13.30 WIB.

Pada saat kejadian awal visual gunung tertutup kabut. Hingga pukul 16.30 WIB, luncuran awan panas guguran masih berlangsung.

Sampai saat ini pihakPVMBG masih menghimpun kelengkapan data terkait fenomena Semeru erupsi. Sementara itu netizen di Indonesia mengirimkan doa agar warga di sekitar diberikan keselamatan.

"Semoga semuanya dalam lindungan Allah," ungkap @dita.meli***

"Semoga Allah memberi perlindungan dan semua sehat2, Aamiin," ungkap @septi_***

"Ya allah.. semoga mereka selamat amiin," ungkap @nabila_dwi_and***

Gunung Semeru memuntahkan awan panas pada Sabtu, 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB. Hingga pukul 17.20 WIB, BNPB menyatakan belum menerima laporan korban jiwa dan masih mendata dampak letusan itu kepada masyarakat.