Menurut Studi, Diet Model Ini Berpotensi Turunkan Hipertensi
RIAU24.COM - Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak segera diobati dapat memicu penyakit kardiovaskular. Seperti serangan jantung, stroke, gagal jantung, penyakit ginjal, penurunan daya penglihatan, dan kerusakan pembuluh darah.
Hipertensi, menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) dilansir Medical News Today, Selasa, 30 November, dialami oleh hampir setengah dari orang dewasa di Amerika Serikat. Sebuah studi terbaru, menemukan bahwa diet herbal dan rempah-rempah berpotensi menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Diet tersebut termasuk mengurangi asupan garam. Selain berpotensi mengurangi hipertensi, diet rempah dan herbal ditemukan studi juga mengurangi kelebihan lipid dalam darah, hiperglikemia, dan stres oksidatif. Uji coba mengenai diet rempah dan herbal berkaitan dengan hipertensi dilakukan oleh para peneliti dari Pennsylvania State University.
Temuan dari uji coba terkontrol secara acak bersifat jangka panjang pada faktor risiko penyakit kardiovaskular. Mereka menemukan bahwa tingkat yang lebih tinggi dari bumbu dan rempah-rempah dalam makanan mengurangi tekanan darah selama 24 jam. Temuan tersebut dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, salah satu penulis utama tersebut ialah Profesor Penny Kris-Etherton.
“Memang, efek penurunan tekanan darah dari herbal dan rempah-rempah dalam makanan Barat rata-rata mengejutkan saya,” ujar Kris-Etherton.
Studi ini menemukan hipotesis baru, selain pola makan yang sehat menghindari kafein, garam, dan alkohol, serta hidup sehat dengan rutin berolahraga dan cukup vitamin serta folat. Efek herbal dan rempah-rempah untuk menurunkan tekanan darah masih baru, tutur Kris-Etherton.
Sebelumnya juga belum ditemukan penelitian yang serupa. Baru penelitian ini yang menemukan manfaat penurunan tekanan darah pada usia partisipan 30-75 tahun. Peserta penelitian memiliki faktor risiko kardiovaskular dan kelebihan berat badan.
Setelah peserta berpuasa selama 12 jam, para peneliti membuat penilaian dasar. Ini termasuk tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, sampel darah puasa, dan tes vaskular.
Pengujian dari peneliti termasuk uji vaskular, termasuk tekanan darah pusat dan perifer serta pengukuran kekakuan arteri. Secara acak, peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok makan salah satu dari tiga macam makanan diet. Yaitu diet rendah rempah-rempah, diet rempah-rempah sedang, atau diet rempah-rempah tinggi.
Dalam menu diet, termasuk asupan garam harian, kelompok pertama 0,5 gram, kelompok kedua 3,3 gram, dan kelompok ketiga 6,6 gram serta rempah-rempah dengan tiga ukuran di atas.
Rempah-rempah dalam diet tersebut yang dipakan antara lain kayu manis, kunyit, dan oregano. Para peserta melakukan diet selama 4 minggu dan istirahat selama 2 minggu. Pada akhir periode diet, studi menunjukkan bahwa diet rempah-rempah tinggi cenderung berpotensi menurunkan tekanan darah dalam pembacaan selama 24 jam.
Tetapi, banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan diet ini. Termasuk efek metabolik yang cukup kompleks sehingga tidak dapat merekomendasikan hanya peningkatan asupan herbal dan rempah-rempah dapat menurunkan hipertensi.