Mengenang Kisah Penerbangan Korean Air Flight 858 yang Dibom Agen Korut, Meledak Saat Terbang di Atas Laut Andaman.
Kim Hyun-hui memiliki keterampilan mata-mata yang sangat terlatih, terutama dalam interogasi. Saat diinterogasi, dia mogok makan terlebih dahulu dan hanya berbicara bahasa Jepang dan China. Untuk menyembunyikan identitasnya, ia mengaku lahir di Heilongjiang, China, dengan nama Yucui Bai. Masa kecilnya dihantui oleh kemiskinan dan kerusuhan. Dia bercerita lalu pindah ke Jepang dan diadopsi oleh Shinichi Hachiya. Pada hari ketujuh setelah tiba di Korsel, Kim Hyun-hui mengaku bahwa ia melakukan pengeboman Korean Air Flight 858.
Mereka menerima bom saat di Beograd, lalu naik Korean Air Flight 858 dari Bandara Internasional Saddam, Baghdad. Saat 20 menit sebelum naik, partner Kim Hyun-hui mengeluarkan bom waktu yang disematkan di dalam radio. Ia berpura-pura bermain-main dengan radio dan mengatur waktu pengeboman menjadi 9 jam kemudian. Mereka meletakkan bom di kabin penumpang dan meninggalkan pesawat di bandara Abu Dhabi tanpa membawanya.
Saat peristiwa pengeboman itu, Korsel sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 1988 di Seoul. Pemimpin Korea Utara Kim Il-sung dan putranya Kim Jong-il bertekad untuk menghentikannya.
"Saya diberi tahu oleh seorang perwira senior bahwa sebelum Olimpiade Seoul kami akan menjatuhkan sebuah pesawat milik Korsel," kata Kim Hyun-hui dalam wawancara yang dilakukan BBC.