Kekerasan Seksual Menghantui Prajurit Militer Amerika Serikat, Sudah Mengkhawatirkan
RIAU24.COM - Amy Braley-Franck, mantan Manajer Program Serangan Seksual di militer Amerika Serikat (AS) membocorkan informasi yang tak pernah diketahui publik.
Hal ini disampaikannya dalam episode terbaru 'The Politics of Survival,' Tara Reade dikutip dari sindonews.com, Minggu, 28 November 2021.
"Pelanggaran hukum federal terjadi dan saya selalu disuruh tutup mulut," ujarnya.
Menurutnya, kekerasan seksual yang menimpa kalangan militer AS sudah mengkhawatirkan.
"Meluasnya kekerasan seksual di militer di luar kendali dan 80 persen dari mereka yang melaporkan diserang atau dilecehkan secara seksual menderita semacam pembalasan balasan," ujarnya.
Setidaknya, satu dari empat wanita dan satu dari lima pria di militer akan diserang secara seksual. Kondisi ini berdampak pada tingginya kasus bunuh diri yang menimpa kalangan militer.
"Situasinya adalah di mana tingkat bunuh diri menembus atap di militer AS," papar dia.
"Dalam kerangka waktu yang sama karena ada sekitar 7.000 kematian terkait pertempuran, dibandingkan lebih dari 30.000 anggota militer bunuh diri. Saya benar-benar menyaksikan para korban merana, saya melihat para komandan menutupi serangan seksual, tidak melaporkannya ke penegak hukum dan, setiap kali saya menyampaikan kekhawatiran saya, mereka mulai membalas saya," sebutnya.