Kembar siam terjadi akibat pemisahan embrio yang tidak sempurna karena pembelahan sel telur yang dibuahi tidak lengkap. Keterangan dari American Journal of Medical Genetics menyatakan bahwa kasus kembar siam terjadi dalam 1 dari 50.000–100.000 kelahiran.

2. Kembar superfetasi.

Kasus semacam ini dinamakan superfetasi. Merujuk Verywell Family, superfetasi terjadi karena adanya pembuahan dua sel telur di waktu yang berbeda. Pada umumnya, kasus ini sangat jarang terjadi. Sebab ada perubahan fisik dan hormon yang mencegah seorang perempuan untuk bisa hamil kembali setelah sel telur dibuahi.

3. Kembar beda ayah atau heteropaternal.

Kondisi ini disebut juga dengan superfekundasi heteropaternal. Jika superfetasi terjadi akibat pembuahan dua sel telur di waktu yang berbeda, superfekundasi terjadi karena pembuahan itu dilakukan oleh dua sel sperma dari hasil hubungan dengan dua pria berbeda. Kasus ini pernah terjadi di Xiamen, China pada 2019. Seorang wanita diketahui telah berselingkuh dengan laki-laki lain, hingga ia melahirkan dua bayi kembar yang sangat tidak mirip dan memiliki DNA berbeda.

4. Kembar cermin.