TJSL PHR WK Rokan Jangkau Lebih Dari 3.000 Warga
Sebagai nilai tambah, ungkapnya, dari program bertajuk sinergi dalam upaya melanjutkan harapan masyarakat (Suluh) Riau ini, peserta juga mendapatkan wawasan kebangsaan, bimbingan soft skill, keterampilan wawancara, maupun informasi-informasi seputar peluang kerja.Disamping itu, program strategis lainnya dari TJSL PHR adalah di bidang kesehatan, yakni program pencegahan stunting melalui aktivasi posyandu pada masa pandemi COVID-19. Program ini selaras dengan program pemerintah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/ Daerah (RPJMN/ RPJMD) tahun 2019-2024.
"Sebagai tahap awal, program PHR WK Rokan dijalankan di dua desa di Kabupaten Bengkalis dan Siak dengan menjangkau sekitar 600 penerima manfaat. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Riau menjadi mitra pelaksana program ini,"katanya lagi.
Sukamto melanjutkan, berdasarkan data di tingkat provinsi, angka prevalensi stunting di Riau sebesar 23,7% pada tahun 2020. Angka tersebut ditargetkan turun menjadi 14% pada 2024.
PHR WK Rokan ingin berkontribusi terhadap upaya menurunkan angka prevalensi stunting melalui pemberdayaan kader posyandu, pelaksanaan kegiatan rutin bulanan posyandu, promosi dan sosialisasi kesehatan, serta pemberian makanan tambahan.
Selanjutnya di bidang pemberdayaan ekonomi, PHR WK Rokan menitik beratkan pada pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Riau untuk beradaptasi menuju ekonomi digital.
"Anak perusahaan PT Pertamina ini membantu UMKM di Riau bergerak dari pemasaran tradisional menuju pemasaran digital (digital marketing). PHR WK Rokan bekerja sama dengan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Suska Riau dan menggandeng Markplus, Inc yang merupakan konsultan riset dan pemasaran,"ucapnya.