Konten Jalur Maut Sitinjau Lauik Kerap Viral, Suhendra Kini Raup Belasan Juta Rupiah: Awalnya Ternyata Sangat Berat
RIAU24.COM - Tanjakan Panorama I Sitinjau Laut yang dikenal ekstrem, kerap disebut sebagai jalur maut. Di balik kengerian Sitinjau Lauik, ternyata ada orang-orang yang mampu meraup rupiah dengan mengabadikan momen yang terjadi di sana.
Mereka adalah para YouTuber yang tergabung dalam komunitas Sitinjau Lauik. Salah satunya adalah Suhendra (41), pemilik kanal YouTube VJ Sitinjau Lauik.
Kanal VJ Sitinjau Lauik miliknya sudah memiliki 100.000 lebih subscriber dan ada satu konten videonya yang sudah ditonton 5,2 juta kali yaitu konvoi panjang polisi melintasi Sitinjau Lauik yang diunggahnya empat bulan lalu.
"Di sini ada belasan YouTuber yang fokus mengisi konten Sitinjau Lauik ini," kata Suhendra dikutip dari Kompas.com.
Suhendra mengatakan, para YouTuber di komunitas ini bukan hanya dari Padang, ada juga dari Solok dan Bukittinggi. Mereka datang ke Sitinjau Lauik hanya untuk membuat konten.
"Itu hampir tiap hari. Saat-saat waktu padat kendaraan melewati Sitinjau Lauik yaitu sore hingga malam," kata Suhendra.
Suhendra bercerita, konten yang diambil bukan hanya fokus kepada kecelakaan saja, tetapi juga sisi dari Sitinjau Lauik. Misalnya tentang konvoi panjang kendaraan, serta kiprah pemuda dan remaja setempat yang membantu para sopir truk.
Suhendra mengatakan, Sitinjau Lauik dipilih sebagai tempat membuat konten karena memiliki banyak keuntungan. Salah satunya di lokasi ini tidak membutuhkan latar suara (sound) karena kejadiannya alami.
Hal ini berbeda dengan konten-konten lain yang membutuhkan suara atau musik pengiring yang memungkinkan video itu melanggar hak cipta.
Awal jadi Youtuber Suhendra mengatakan, dirinya mulai menjadi YouTuber pada 2011. Konten yang diunggah campuran, mulai dari materi berita, eksperimen, hingga video lucu. Namun, konten itu ternyata belum membuahkan hasil maksimal.
Padahal, Suhendra sudah memberanikan keluar dari sebuah perusahaan karena ingin fokus di dunia YouTube.
"Saya keluar dari sebuah perusahaan swasta dan bertekad menjadi YouTuber. Awalnya ternyata sangat berat," kata Suhendra.
Di awal menekuni profesi ini, penonton video Suhendra masih minim dan jumlah subscriber masih 1.000-an sehingga belum menghasilkan banyak uang.
Tahun 2019, Suhendra terinspirasi dengan kawasan Sitinjau Lauik yang terkenal angker dan rawan kecelakaan. Dirinya kemudian membuat konten tentang Sitinjau Lauik. Ternyata konten itu sangat menarik perhatian netizen dan banyak ditonton.
"Itu membuat saya termotivasi, apalagi saya tidak butuh sound pendukung. Sejak 2019 itu saya fokus di Sitinjau Lauik saja," kata Suhendra.
Dalam dua tahun, subscriber saluran YouTube Suhendra meningkat tajam dan sekarang sudah mencapai 100.000 lebih. Sekarang, penghasilan Suhendra dari YouTube sudah mencapai belasan juta rupiah per bulan.