Asisten Adum Setda Siak Buka Kegiatan Belajar Bersama di Museum Balairung Sri
Lebih lanjut Jamal menambahkan, belajar bersama di museum ini tujuannya adalah bagaimana upaya untuk mendorong dan memberi kesempatan kepada anak - anak didik, di Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) belajar bergiliran di museum ini dari setiap sekolah yang ada di Kabupaten Siak.
"Kami harapkan kepada Bapak dan Ibu guru yang membimbing anak - anak, kita belajar disini mari sama - sama kita dorong anak - anak kita untuk belajar bersama di museum ini. Sehingga nanti selain belajar pengetahuan umum anak - anak kita juga mempunyai pengetahuan tentang sejarah dan budaya kerajaan siak" ujarnya.
Kapokja Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Yenny Lasmawati menyampaikan harapannya kepada para guru agar bisa memberikan pelajaran juga terkait sejarah dan nilai budaya.
Karena kalau bukan dari sekolah ataupun dari dini, anak - anak zaman sekarang tidak akan tau sejarah budaya di daerahnya. Apalagi Siak merupakan Kabupaten yang peninggalannya kerajaan, jadi harus tau sejarahnya dan bisa melestarikannya sehingga tidak tergerus oleh zaman.
"Pesan saya kepada para tenaga pendidik, bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, tetapi ikut juga dalam rangka pemajuan kebudayaan. Karena pemajuan kebudayaan tidak akan berhasil kalau kita tidak melakukan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan serta juga ikut melestarikan kebudayaan" ucapnya.
Selanjutnya, pada kesempatan ini Dosen dan Praktisi Budaya Serius Zebua, membacakan Pemenang lomba Logo Museum Balairung Sri diantaranya, Juara I Dimas Bagas Rahmanto berasal dari Kota Yogyakarta, Juara II Deni Zulkarnaen dari Kota Kuningan Bandung, dan Juara III Aditya Fadliansyah berasal dari Kabupaten Siak.