Menu

Sukses Membuat Pupuk-Pupuk Nabati, Pria Asal Bantul Ini Kerap DItemui Peneliti Dari Berbagai Negara

Fitrianto 9 Nov 2021, 12:35
GERMANY PERTANIAN
GERMANY PERTANIAN

RIAU24.COM -  Sosial media sekarang merupakan hal yang penting di dalam kehidupan masyarakat. Karena dapat memudahkan aktivitas manusia, baik dalam pekerjaan, sekolah, dan bisa di gunakan untuk hal lain yang berguna

Sosial media saat ini juga telah banyak tersaji yang bisa di akses, dan sosial media juga bisa di jadikan wadah untuk bisa menyalurkan inspirasi dalam membuat sebuah karya dalam bentuk digital. Dalam menggunakan sosmed harus benar benar pandai.

Dalam menggunakan sosial media kitab bisa dikenal banyak orang, baik itu dari hal yang positif maupun hal negative yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak. Banyak ragam sosial media untuk kita berkreasi sepetii Instagram, Tiktok, Twitter, Facebook dan masih banyak lagi

Di sosial media juga bisa berbagi kisah dari yang mengharukan, mengenaskan, sebuah tragedi. Sosial media juga wadah juga tempat segala informasi terbaru atau terupdate.

Seperti yang beredar di sosial media Instagram dimana ada sebuah kejadian mengenai seorang pria yang berhasil dan sukses membuat pupuk-pupuk nabati dan membuatnya kerap di jumpai oleh para peneliti dari berbagai negara

Mungkin Anda belum mengenal siapa Lasiyo Syaifuddin. Namun, nama pria asal Bantul ini telah dikenal ilmuwan dunia, terutama ilmuwan bidang pertanian. Bahkan, Lasiyo dianugerahi gelar ‘Prosefor Pisang’.

Lasiyo bekerja sebagai petani pisang. Profesi yang mengantarkan dia ke gerbang kesuksesan ini ternyata bermula dari peristiwa gempa 5,6 skala Richter di Bantul, seperti yang dilansir di boombastis.com 

Bencana alam itu menghancurkan tempat tinggal, harta benda hingga mengakibatkan kehilangan pekerjaan. Lasiyo pada akhirnya memutuskan untuk menjadi petani pisang (usai gempa).

Lasiyo kemudian pergi ke lurah desa untuk memohon agar pengadaan bibit pohon pisangnya bisa difasilitasi. Sang lurah mengabulkan permohonannya.

Lasiyo dan masyarakat sekitar pun berbondong-bondong menanam pisang di halaman atau lahan kosong miliknya masing-masing. Lasiyo kemudian ‘mengembangkan’ pestisida dengan bahan-bahan sederhana secara otodidak. 

Ya, pria asal Bantul itu hanya memadukan bawang merah dan kucai untuk menghasilkan pestisida berkualitas. Tak hanya itu, ‘ramuan otodidak’ itu juga mampu merangsang tumbuh kembang pohon pisang.

Berkat kecerdasan otodidaknya itu, Lasiyo mampu memotong masa pembibitan dari empat bulan menjadi dua bulan. Pisang yang dihasilkan pun sangat berkualitas. Berkat kecerdasan otodidaknya juga, Lasiyo didatangi para ilmuwan dari berbagai negara, seperti Jepang, Belanda, Thailand, Australia hingga Italia. Mereka tertarik untuk mendengarkan cara membudidayakan pisang dengan cepat.

Bahkan, ilmuwan dunia yang terheran-heran itu membawa Lasiyo ke Italia untuk mengikuti seminar yang dihadiri ilmuwan dari 70 negara. Pria yang tampak berpenampilan biasa-biasa saja itu diminta menjadi pembicara dan mempresentasikan temuan-temuan otodidaknya terkait pembudidayaan pisang.

Menariknya, Lasiyo yang mengikuti kejar paket B (setara SMP) ini sempat menyesal karena tak mampu berbahasa Inggris.

Postingan di sosial media Instgram yang menjelaskan mengnenai sebuah kejadian mengenai pria sukses dengan membuat pupuk-puppuk nabati ini dibagikan melalui akun sosial media Instagram milik @wowfaktainfo (07/11/2021). Setkidaknya postingan tersebut telah mendapatkan sebanyak kurang lebih Seribu tanda suka

@saulofs__ :” Kalo penemuan anti salam dari binjay ada gk? “

@risma_ice_cream :” orang yang salam dari binjai jangan sampe liat “

@butss0_ :” Salamualaikum ya binjai “

@quirkyxalone :” Kok dia gk viral tapi salam dari binjai viral “

zxc3

@ohayo.yenny_chan :” Ih beneran emg ini ? Masa iya ga terkenal di indo, atau ga diapresiasi oleh pemerintah? “

@jassdermawantjandraofficial :” Salaaam dari Binjai “

@sarahbila05 :” Kerennn???? “