RIAU24.COM - Baru-baru ini, seorang warga senior yang mempercayai tetangganya dengan kartu ATM-nya dikhianati setelah mengetahui bahwa tabungannya sebesar RM26.060 (Rp 90 juta) ditarik tanpa izin.

Dilansir dari Sinar Harian, Kepala Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Pahang Inspektur Mohd Wazir Mohd Yusof mengatakan korban berusia 80 tahun itu mengaku telah menyerahkan kartu ATM kepada wanita yang merupakan tetangganya, pada pertengahan Februari.
 

“Pria tersebut mengaku tujuannya untuk menyerahkan kartu tersebut agar tersangka dapat membantu memeriksa saldo rekening, karena sulit baginya untuk keluar kota karena tidak ada anggota keluarga yang tinggal di dekatnya,” jelas Mohd Wazir.

“Korban ingin mengecek saldo rekeningnya setelah keponakannya memberi tahu bahwa uang kompensasi dari proyek East Coast Rail Link (ECRL) telah dimasukkan ke dalam rekening.”

Ditambahkannya, korban mengaku setelah itu tersangka tidak mengembalikan kartu ATM-nya, dan kerap memberikan berbagai alasan saat ditanya status uang ganti rugi tersebut.

Korban mengaku mengetahui saldo rekeningnya menurun saat keponakannya kembali ke desa pada akhir Juli lalu. Setelah dicek ke pihak bank, ternyata ada 23 transaksi penarikan yang dilakukan dengan menggunakan kartu ATM.

“Keponakan korban mencoba berdiskusi dengan tersangka untuk mengembalikan uang, namun tersangka dikatakan bersikeras bahwa semua uang yang dia ambil telah diserahkan kepada korban,” katanya.