Akibat Perayaan Diwali, Udara India Memburuk ke Kategori 'Parah' dan 'Berbahaya'
RIAU24.COM - Jutaan orang di India merayakan festival Hindu Diwali yang jatuh pada Kamis 4 November 2021.
zxc1
Namun, Diwali tahun ini lagi-lagi diadakan di bawah bayang-bayang pandemi virus corona.
Kendati ada larangan, orang-orang di seluruh ibu kota India, New Delhi, tetap meledakkan petasan sepanjang malam.
Emisi kendaraan, industri, debu, dan pola cuaca sudah cukup menjadikan Delhi sebagai ibu kota paling tercemar di dunia, tampaknya, perayaan Diwali kali ini memperburuk keadaan yang sudah ada.
Pada Jumat (5/11) konsentrasi PM2.5, polutan kecil berbahaya di udara, mencapai 999 per meter kubik di beberapa bagian Delhi.
Beberapa tempat mencatat angka mendekati atau lebih tinggi dari 500, yang dikategorikan sebagai 'parah' dan 'berbahaya'.
Pemerintah sudah melarang penjualan dan ledakan petasan tahun ini untuk mengekang tingkat polusi. Namun hal itu tampaknya tidak menyurutkan semangat warga kota.
Kabut asap tebal menyelimuti kota pada Jumat pagi, orang-orang mengeluhkan tenggorokan gatal dan mata berair.
Dilansir dari bbc, India merupakan negara dengan polusi udara terburuk di dunia. India juga menjadi rumah dari 30 kota paling tercemar di dunia.
Udara buruk di India membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun.