Cinta Laura Berikan Dukungan Terhadap Mahasiswa UNRI yang Alami Pelecehan Seksual saat Bimbingan Skripsi: Pahami dan Pelajari
RIAU24.COM - Seorang mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Riau (UNRI) mengaku menjadi korban pelecehan seksual dosennya yang bernama Syafri Harto saat melakukan bimbingan proposal skripsi.
Cinta Laura pun ikut merespon, ia diakui getol menyuarakan kasus sosial seperti pelecehan seksual. Tagar #WeStandWithVictim atas korban dari dosen FISIP UNRI pun mendapat perhatian khalayak publik.
Dalam unggahan Instagram Storynya, Cinta turut mengunggah video pengakuan mahasiswa Unri yang berdurasi 13 menit tersebut.
"Listen dan Learn (Pahami dan Pelajari)," tulis Cinta Laura.
Postingan video tersebut berisi pernyataan korban yang disamarkan wajah dan identitasnya di akun Instagram @komahi_ur.
Menurutnya, pelecehan itu terjadi pada Rabu 27 Oktober pukul 12.30 WIB, ketika menemui Syafri Harto untuk melakukan bimbingan proposal skripsi di ruangan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unri.
Saat itu, di ruangan tersebut hanya ada mereka berdua. Syafri Harto, tuturnya, mengawali bimbingan proposal skripsi dengan melontarkan beberapa pertanyaan seputar kehidupan pribadi mahasiswi tersebut seperti pekerjaan dan kehidupannya.
"Namun dalam percakapan tersebut beberapa kali Pak Syafri Harto mengatakan kata-kata yang membuat saya tidak nyaman seperti dia mengatakan kata-kata 'i love you' yang membuat saya merasa terkejut," katanya.
Setelah itu, bimbingan terus berlanjut. Mahasiswi tersebut kemudian bersalaman dengan Syafri Harto untuk pamitan. Namun, sang dosen memegang kedua bahu korban dan mendekatkan tubuhnya pada korban.
Ia kemudian memegang kepala korban dengan kedua tangannya dan mencium pipi kiri dan keningnya.
"Saya merasa sangat ketakutan dan saya langsung menundukkan kepala saya. Namun, Bapak Syafri Harto segera mendongakan kepala saya dan ia berkata, 'mana bibir, mana bibir'," kata mahasiswi tersebut.
Tindakan Syafri Harto itu membuat korban begitu terkejut, ketakutan, dan membuat badannya lemas. Ia kemudian mendorong Syafri Harto dan menyatakan bahwa ia tidak mau mengikuti kemauan dosen tersebut.
Setelah itu, sang mahasiswi buru-buru meninggalkan ruangan dekan dengan gemetar. Dengan suara yang berat, ia mengaku sangat ketakutan dan trauma.