Menteri LHK Minta Pembangunan Besar-besaran Jokowi Tidak Boleh Berhenti, Fadli Zon: Narasi Kontradiktif dan Kontraproduktif
RIAU24.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon turut menyoroti pernyataan Menteri Lingkuhan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar terkait dengan komitmen Indonesia untuk mengendalikan emisi gas rumah kaca adalah narasi kontradiktif dan kontraproduktif.
"Narasi ini kontradiktif dan kontraproduktif," kata Fadli Zon dikutip dari akun Twitter-nya @fadlizon, Kamis (4/11).
Sebelumnya, Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa komitmen Indonesia dalam mengendalikan emisi gas rumah kaca bukan berarti tidak akan ada deforestasi atau penebangan hutan.
Dia pun secara terang-terangan menyebutkan bahwa pembangunan besar-besaran era Presiden Joko Widodo tidak boleh berhenti atas nama deforestasi.
Siti Nurbaya menjelakan bahwa menghentikan pembangunan atas nama deforestasi sama saja dengan melawan mandat Undang-Undang Dasar 1945.
Ia juga meminta agar makna deforestasi di Indonesia tidak disamakan dengan makna deforestasi di Eropa.
"Kita juga menolak penggunaan terminologi deforestasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia. Karena di Eropa contohnya, sebatang pohon ditebang di belakang rumah, itu mungkin masuk dalam kategori dan dinilai sebagai deforestasi. Ini tentu beda dengan Indonesia," tuturnya.
Lebih lanjut, menargetkan Indonesia untuk bebas deforestasi (zero deforestation) pada 2030, kata dia, jelas tidak tepat dan tidak adil.
"Memaksa Indonesia untuk zero deforestation di 2030, jelas tidak tepat dan tidak adil. Karena setiap negara memiliki masalah-masalah kunci sendiri dan dinaungi Undang-Undang Dasar untuk melindungi rakyatnya," katanya.
"Kalau konsepnya tidak ada deforestasi, berarti tidak boleh ada jalan, lalu bagaimana dengan masyarakatnya, apakah mereka harus terisolasi? Sementara negara harus benar-benar hadir di tengah rakyatnya," sambungnya.