Kisah Para Pelaut Indonesia yang Nekat Terjun di Perairan Somalia, Tak Tahan Disiksa dan Dibiarkan Kelaparan Oleh Pemilik Kapal
RIAU24.COM - Seorang pekerja Indonesia nekat melompat dari kapal penangkap ikan China ke perairan Somalia untuk melarikan diri dari kondisi kerja yang mengerikan, di mana awak kapal dipukuli, dibiarkan kelaparan dan tewas dalam kecelakaan. Ia berharap "tidak ada orang lain yang akan mengalami" apa yang dia dan teman-temannya derita.
Brando Brayend Tewuh, 29, melompat dari kapal penangkap ikan bersama tiga orang Indonesia lainnya pada bulan Agustus dalam upaya putus asa untuk melarikan diri dari pelecehan dan mencapai pantai Somalia. Tapi tawaran mereka sia-sia; setelah hanyut selama berjam-jam jauh dari daratan, ketiganya dijemput kembali oleh kapal yang sama, sedangkan yang keempat diduga tenggelam.
"Saya tidak akan pernah bekerja di kapal lagi," kata Tewuh kepada This Week in Asia saat ia menceritakan cobaan beratnya, yang berakhir segera setelah upaya melarikan diri menyusul intervensi oleh pengawas industri dan pemerintah Indonesia dan Somalia.
Tewuh mengenang bagaimana dia telah bekerja selama berbulan-bulan tanpa bayaran, "Sering selama 24 jam tanpa tidur dan sedikit makanan" setelah menandatangani kontrak satu tahun untuk bekerja di atas kapal milik armada Liao Dong Yu China.
Kecelakaan fatal pertama yang dia lihat terjadi pada Juli 2020, ketika dia dan rekan-rekannya baru saja menyelesaikan shift 24 jam tanpa tidur. Mereka sedang makan siang ketika bel berbunyi untuk memanggil mereka kembali ke geladak untuk mengangkat jaring pukat.