Hanya Berambisi Memenangkan Nobel, Dokter Ini Melakukan Hal Gila Pada Tubuhnya
RIAU24.COM - Sosial media sekarang merupakan hal yang penting di dalam kehidupan masyarakat. Karena dapat memudahkan aktivitas manusia, baik dalam pekerjaan, sekolah, dan bisa di gunakan untuk hal lain yang berguna
Sosial media saat ini juga telah banyak tersaji yang bisa di akses, dan sosial media juga bisa di jadikan wadah untuk bisa menyalurkan inspirasi dalam membuat sebuah karya dalam bentuk digital. Dalam menggunakan sosmed harus benar benar pandai.
Dalam menggunakan sosial media kitab bisa dikenal banyak orang, baik itu dari hal yang positif maupun hal negative yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak. Banyak ragam sosial media untuk kita berkreasi sepetii Instagram, Tiktok, Twitter, Facebook dan masih banyak lagi.
Di sosial media juga bisa berbagi kisah dari yang mengharukan, mengenaskan, sebuah tragedi. Sosial media juga wadah juga tempat segala informasi terbaru atau terupdate.
Seperti yang beredar di sosial media Instagram dimana ada sebuah kejadian mengenai seorang dokter yang berambisi memenangkan nobel dan melakukan aksi gila pada tubuhnya
Dr Barry J Marshall adalah pemenang nobel untuk penemuan bakteri Helicobacter pylori (H pylori).
Bakteri itu diyakini sebagai penyebab sakit maag yang menyerang banyak kalangan. Namun, sebagaimana disampaikan the Weird World, yang dikutip Warta Kota, Senin (9/11/2015), tidak satu pun orang percaya dengan Marshall.
Sejak saat itu, teori yang disampaikan oleh Marshall dianggap sebagai omong kosong dan dilarang untuk diterapkan, termasuk untuk melakukan tes kepada umat manusia. Karena itu, dia minum sendiri bakteria Helicobacter pylori untuk membuktikan teori yang ditemukannya.
Kemudian, dia bisa mengembangkan sakit maag, yang dirasakan kemudian. Sakit maag dia rasakan dan uji coba itu diatasi dengan menggunakan antibiotic. Karena jasanya, dia memenangkan hadiah Nobel. Dokter ini lahir di Kalgoorlie, Australia, 30 September 1951.
Dia merupakan seorang dokter Australia dan profesor Mikrobiologi Klinis di Universitas Western Australia. Ia dikenal sebagai orang yang membuktikan bahwa bakteria Helicobacter pylori sebagai penyebab sakit maag.
Teori yang dikembangkannya menggantikan doktrin kedokteran yang dipercaya selama beberapa dekade lamanya bahkan sampai saat ini, bahwa sakit maag terjadi karena stres, makanan pedas, dan terlalu banyak asam.
Saat ini, ia menangani sebuah laboratorium biologi molekuler di Perth dan masih berkutat dengan dampak pylori pada manusia dan binatang. Tahun 2005, Marshall dan Dr Robin Warren dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran berkat jasanya dalam penemuan Helicobacter pylori dan pengaruhnya pada sakit maag.
Postingan di sosial media Instgram yang menjelaskan mengnenai sebuah fakta mengenai seorang dokter yakng berambisi memenangkan nobel ini dibagikan melalui akun sosial media Instagram milik @seputar.netizen (01/11/2021). Setkidaknya postinga tersebut telah mendapatkan sebanyak kurang lebih Seribu tanda suka
@airilanwar86 :” Atibiotik bernama amoksilin... “
@gojotod :” Jepang kagak masuk m3 “
@pentol_baksoo :” Tujuan dia hanya untuk memenangkan Nobel ???????? “
@mtianzein_albuchory_ :” Terus krena penemuannya yg bilang bahwa maag krena bakteri , pengobatanna seperti apa biar bisa bner2 sembuh?? “
@alfinur.lamberi :” Antibiotik nya apa min?? “
zxc3
@art.yayaa :” Dulu gak ada yang percaya kalau bakteri bisa hidup di lambung karena tingkat keasamannya yang tinggi. setelah ditemukan ini baru diteliti lebih lanjut dan gak semua sakit maag karena bakteri ini. Umumnya memang karena faktor psikis, gaya hidup dll. Kalau memang ada bakterinya ya diobati dengan antibiotik dan obat lambung, kalau gak ada cuma diobati pakai obat lambung tanpa antibiotik. “
@squ33n :” Minum yakult ya? “
@yellowinyellow :” Jadi, selama ini ???? “