Babak Baru Perseteruan PDIP dan Demokrat: Karena Warisan SBY Maka Jokowi Bisa Bangun RI
RIAU24.COM - Dunia politik beberapa hari ini tengah dihebohkan dengan pernyataan politikus-politikus yang membanding-bandingkan kinerja presiden di Era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Joko Widodo (Jokowi).
Terbaru,Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan Presiden Jokowi bisa membangun Indonesia karena warisan yang ditinggalkan Presiden ke-6 RI, SBY.
Hal itu ia sampaikan saat merespons pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menilai 10 tahun pemerintahan SBY hanya banyak menggelar rapat tanpa mengambil keputusan.
"Jadi kenapa Pak Jokowi bisa bangun dengan gaya, dengan tanda kutip, pada hari ini? Itu karena warisan SBY yang luar biasa," kata Jansen dalam sebuah video yang di cuitkan oleh politikus Demokrat Rachland Nashidik di akun Twitternya @rachlannashidik.
Jansen menyebut SBY menerbitkan Perpres Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Program itu merupakan kebijakan utama untuk mempercepat realisasi perluasan pembangunan ekonomi dan pemerataan kemakmuran. Menurut Jansen, Jokowi melanjutkan program tersebut.
"MP3EI kita tau itu dilanjutkan dalam bentuk pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi hari ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Jansen menyebut SBY pun mewariskan APBN sebesar Rp1.800 triliun kepada pemerintahan Jokowi pada 2014 lalu.
Sisa APBN ini empat kali lipat dibandingkan jumlah APBN yang diwariskan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri kepada SBY pada 2004 lalu. Diketahui, APBN 2014 mencapai Rp1.876,9 triliun. Sementara itu, APBN 2004 hanya sebesar Rp427,2 triliun.
Jansen berharap Jokowi bisa mewariskan APBN sebesar empat kali lipat saat mengakhiri masa jabatan presiden.
"Kalau APBN di zaman pak SBY meningkatkan 4,5 kali lipat itu harusnya pemerintahan Pak Jokowi bisa meningkatkan juga itu 4 kali lipat. Beliau kan terima Rp1800 [triliun] dikalikan 4. Yaaa klo bisa Rp8000 [triliun] kalau pak jokowi selesai. Itu baru sebanding," katanya.
Jansen mengatakan pernyataan Hasto tersebut jauh panggang dari api. Menurutnya, banyak program kerja yang terealisasi di zaman SBY, namun Hasto menutup mata.
"Itu belum bicara anggaran per kapita dan PDB. Kalau dikatakan cuma tidur aja, Hasto yang tidur begitu itu dia. Sehingga enggak baca data itu," ujarnya.