Surya Paloh Tak Berminat Nyapres, Nasdem Lakukan Koalisi dan Konvensi
RIAU24.COM - Menghadapi pemilu presiden 2024, partai politik di Indoensia sudah mulai mengambil ancang-ancang. Terutama Parpol yang meiliki kursi di DPR RI, karena adnaya syarat pengusulan capres memiliki kursi 20 persen di DPR.
Nasdem selaku peserta pemilu 2019 yang memili kursi di DPR, sudah merencanakan sebuah ajang yang disebut Konvensi untuk menetapkan calon presiden yang akan berlaga pada 2024. Selain itu Nasdem juga akan melakukan koalisi dengan partai lain untuk mengusung pasnagan calon.
zxc1
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, ia tak akan menjadi peserta konvensi untuk memilih calon presiden (capres) di 2024. Ia mengaku tak berminat dengan posisi tersebut. "Nasdem kebetulan ketua umumnya tidak tertarik menjadi peserta konvensi," ujar Surya di Hotel Redtop, Jakarta, Kamis (28/10).
Ia menjelaskan, Partai Nasdem terlebih dahulu akan membentuk koalisi dengan partai lain sebelum menggelar konvensi. Forum tersebut untuk menunjuk satu sosok sebagai calon presiden.
zxc2
Pemenang dalam forum tersebut, disebutnya akan mendapatkan hak menjadi calon presiden untuk 2024. "Konvensi menghasilkan calon presiden terbaik sebagai pemenang konvensi. Terakhir, dia memastikan mendapatkan tiket untuk mengantarkan mereka sebagai calon resmi," ujar Surya.
Selain menghasilkan calon presiden, konvensi adalah forum untuk saling menyamakan visi dan misi dari partai yang berada dalam koalisi. Sebab, ia menilai, masyarakat membutuhkan sosok-sosok alternatif untuk menjadi pemimpinnya.
Orang-orang yang memiliki kompetensi dan integritas dalam memimpin, tapi tak memiliki jalur untuk maju ke Pilpres 2024. Bukan hanya orang-orang yang merupakan elite kelompok atau partai politik tertentu.
"Nilai konvensi dengan katakanlah memberikan alternatif pilihan yang cukup signifikan bagi masyarakat, terhadap kandidat-kandidat calon presiden itu sendiri," ujar Surya.
Untuk itu, ia mengimbau ketua umum partai politik tak maju sebagai peserta konvensi. Sebab, ia menilai, hal tersebut dapat menimbulkan konflik kepentingan dalam koalisi nantinya.
"Memang sebaiknya kalau ada konvensi dilakukan, ketua umum partai tidak ikut. Kalau ketua umum partai yang ikut (Pilpres 2024), sebaiknya dia jangan ikut (konvensi)," ujar Surya. (sumber_Republika.co.id)