Menu

Partai Demokrat Tanggapi Ucapan Hasto PDIP: Banyak Rakyat Kangen Era SBY

Muhammad Iqbal 26 Oct 2021, 07:07
Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

RIAU24.COM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya bangga dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dianggap berhasil mengatasi pandemi Covid-19.

Kemudian Hasto pun menyinggung pemerintahan sebelumnya dan menyebut terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan.

Partai Demokrat menanggapi Hasto Kristiyanto itu. Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, menyebutkan hal itu karena mungkin banyak rakyat yang kangen era SBY dan Demokrat.

"Saat mereka bisa hidup enak, tidak susah seperti sekarang. Kemiskinan turun drastis, pengangguran turun secara signifikan," ujarnya dilansir dari Tempo.co, Senin, 25 Oktober 2021.

Sepuluh tahun pemerintahan SBY menjadi presiden, lanjut Herzaky, penduduk miskin berhasil dikurangi sebanyak 8,42 juta jiwa, atau 842 ribu per tahunnya.

Sedangkan lima tahun pertama pemerintahan Joko Widodo, sebelum pandemi melanda, hanya mampu mengurangi 2,94 juta penduduk miskin, atau 588 ribu per tahun.

Begitu juga dengan pengangguran. Selama pemerintahan SBY, pengangguran berkurang sebanyak 3,01 juta orang. Atau, 301 ribu orang per tahun. Jauh di atas era Jokowi, yang hanya mampu mengurangi pengangguran 140 ribu selama lima tahun, atau 28 ribu saja per tahun.

Apalagi pasca pandemi Covid-19 ini. Jumlah pengangguran dan kemiskinan melonjak drastis. "Wajar saja kalau banyak rakyat kangen era Bapak SBY dan Demokrat," kata dia.

Herzaky berharap pemerintahan Joko Widodo bisa memanfaatkan waktu tersisa selama tiga tahun ini, untuk bisa mengurangi pengangguran dan jumlah penduduk miskin sebanyak mungkin.

"Lagi pula, kalau bahas-bahas kecurangan pemilu, jelas-jelas yang tertangkap tangan sedang menyuap komisioner KPU itu kan kader PDIP di Pemilu 2019," ucapnya.

Herzaky menyinggung salah satu kader PDIP, Harun Masiku, masih buron sampai dengan saat ini. Belum lagi, kata dia, kasus korupsi bansos yang melibatkan kader PDIP Juliari Batubara.

"Saran kami, mari kita isi ruang publik, dengan narasi-narasi positif berdasarkan data dan fakta, untuk
ikut mengedukasi dan memberikan teladan untuk masyarakat. Jangan malah ikut-ikut menyebarkan tuduhan tak berdasar, apalagi kabar bohong dan fitnah," tandas dia.