RIAU24.COM -  Presiden Turki Tayyip Erdogan membuat pernyataan cukup menggemparkan ditengah situasi pandemi saat ini.

Ia mengatakan pada Sabtu, 23 Oktober 2021 akan mengusir 10 duta besar negara barat dari negaranya dikutip dari Reuters.

"Saya memberikan perintah yang diperlukan kepada menteri luar negeri kami dan mengatakan apa yang harus dilakukan: 10 duta besar ini harus dinyatakan persona non grata sekaligus. Anda akan segera menyelesaikannya," kata Erdogan.

Hal itu dipicu oleh seruan kesepuluh diplomat masing-masing negara tersebut untuk membebaskan seorang dermawan dan aktivis hak-hak sipil Osman Kavala.

Negara barat yang telah dikonfirmasi melalui Kementerian Luar Negeri Turki itu diantaranya Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat (AS).

Untuk diketahui, Kavala saat ini berada di penjara sejak akhir 2017. Dia dituduh menggulingkan pemerintah melalui demonstrasi nasional pada 2013 dan terlibat dalam kudeta gagal Turki pada 2016.

Namun ia menyangkal seluruh tuduhan tersebut. Pada kesempatan berbeda, duta besar Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat (AS) ikut campur lalu menyerukan penyelesaian yang adil dan cepat atas kasus Kavala.