Istrinya Dibunuh dan Mayatnya Diperkosa, Suami Ini Menangis Tersedu-sedu di Pengadilan
RIAU24.COM - Rhoderie Estrada (41) menikah dengan suaminya Gerald Aquintey dan memiliki tiga anak perempuan, berusia 14, 12, dan 10 tahun.
Dia sibuk dengan gadis-gadisnya di rumah dua lantai mereka di East York, Toronto.
zxc1
Pada 25 Mei 2018, setelah Gerald selesai bekerja di restorannya, pria itu menghadiri grand opening restoran temannya.
Gerald berbicara dengan istrinya sekitar jam 9 malam dan istrinya mengatakan dia sedang melipat cucian dan menonton opera sabun Korea.
Setelah menidurkan gadis-gadisnya, diperkirakan Rhoderie tidur sekitar jam 10 malam.
zxc2
Dini hari keesokannya, sekitar pukul 02.00 pada 26 Mei, Gerald tiba di rumah.
Dia terkejut melihat lampu menyala. Tiap kali Gerald pulang, Rhoderie biasanya akan langsung membukakan pintu.
Gerald lalu berjalan ke pintu samping dan melihat pintu itu terbuka. Ada jejak kaki menuju tangga ke kamar tidur utama.
Gerald menemukan Rhoderie di tempat tidur, berlumuran darah.
Istrinya yang setengah telanjang dipukuli dengan sangat brutal di sekitar kepala sehingga bengkak dan tidak bisa dikenali lagi. Ada linggis berlumuran darah di bawah tempat tidur.
Gerald bergegas untuk memeriksa putrinya. Mereka tidak terluka sama sekali.
Bergegas kembali ke istrinya, dia mencoba melakukan CPR tetapi mulut dan hidung Rhoderie patah, itu tidak mungkin.
Bingung, dia menelepon 911 dan memastikan putrinya tidak pergi ke kamar tidur dan melihat ibu mereka yang terluka parah.
Polisi menetapkan bahwa Rhoderie dipukuli dan diserang secara seksual.
Investigasi mengarah pada penangkapan Yostin Murillo (22) dan David Beak (23) hanya beberapa hari setelah pembunuhan.
Rekaman video cctv menunjukkan keduanya ada di sekitar areal perumahan Rhoderie dan sidik jari Murillo ada di kusen pintu rumah.
Keduanya mengakui membobol rumah Rhoderie. Beak mengatakan dirinya sudah memperingatkan Murillo untuk bergegas pergi dari rumah Rhoderie, namun Murillo malah menghajarnya.
Beak bahkan mengatakan Murillo sempat berhubungan seks dengan jenazah Rhoderie.
“Saya kesulitan mengingat wajah anggun istri saya… Mengapa kalian melakukan hal seperti itu?” kata Gerald pada dua tersangka di persidangan.
“Kenapa kalian tidak pergi begitu saja ketika kamu tahu ada seseorang di rumah? Mengapa kamu harus membunuhnya secara brutal?”