RIAU24.COM -  Guru Besar FISIP Unair, Bagong Suyanto membeberkan alasan kenapa orang-orang bisa memiliki kehidupan serba kekurangan alias jatuh miskin dilihat dari ilmu sosiologi.

Menurutnya, ada dua alasan kenapa orang bisa jatuh miskin. Pertama, kemiskinan dianggap bersumber dari hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik psikologis kultural individu. Contohnya malas atau tidak punya etos wirausaha.

Kedua, kemiskinan muncul dari faktor-faktor struktural. Seperti kurangnya kesempatan dan kompetisi yang terlalu ketat atau tidak memiliki modal usaha dikutip dari laman UNAIR, Minggu, 24 Oktober 2021.

Atas dasar itu, miskin dan malas tidak bisa dikatakan saling berhubungan. Sebab, kemiskinan terjadi karena faktor-faktor yang sifatnya struktural daripada kultural.

"Kita terbiasa menghakimi orang yang miskin sebagai orang yang malas atau tidak mau bekerja keras. Padahal, jika kita lihat pengemis di pinggir jalan, panas-panas, pakai pakaian badut menari-nari. Itu kan pekerjaan yang berat sebetulnya," ucapnya.

Tak hanya itu, pekerjaan di sektor informal bahkan menurutnya lebih keras dari pada pekerjaan kelas menengah.