Kisah Suku Tikus, Jutaan Orang yang Terpaksa Tinggal di Terowongan Bawah Tanah
RIAU24.COM - Kota Beijing di China merupakan rumah bagi 21,5 juta warganya, namun beberapa ribu di antaranya harus rela tinggal di terowongan bawah tanah.
Jauh dari keriuhan jalan-jalan di Beijing, faktanya kota ini masih menyimpan kesunyian di baliknya.
Jutaan pekerja berpenghasilan rendah yang dikenal sebagai ' Suku Tikus' tinggal di sebuah terowongan yang terdiri dari 3 lantai di bawah tanah kota Beijing.
Tempat itu disebut Dixia Cheng atau 'The Dungeon', dibangun di bawah kota Beijing. Dulunya, tempat itu merupakan area perlindungan dari bom selama Perang Dingin. Luasnya, sekitar 30 mil persegi (77,6 kilometer persegi).
Kebanyakan dari orang-orang yang tinggal di dalamnya adalah para pekerja migran dan kawula muda yang berharap bisa melejitkan karir di kota terpenting di China itu.
Di akhir tahun 60-an dan 70-an, untuk mengantisipasi kehancuran akibat perang nuklir akibat perang dingin. Ketua Mao mengarahkan kota-kota di China untuk membangun apartemen dengan tempat perlindungan bom yang mampu menahan ledakan bom nuklir.