Fraksi Suara Rakyat, Nasdem Langsung Minta Cerai Dengan Demokrat Gara Gara Ini
RIAU24.COM - BENGKALIS - Anggota DPRD Bengkalis Askori dari fraksi partai Nasdem langsung naik pitam setelah pokok pikiran (Pokir) atau aspirasinya ternyata diklaim oleh Anggota DPRD Bengkalis yang lain.
Pokir bantuan sebanyak 22 unit Penampungan Air Hujan (PAH) dengan volume 1.100 liter khusus untuk masyarakat kurang mampu Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis ternyata sudah diserahkan secara simbolis pada September 2021 lalu oleh Anggota DPRD Bengkalis dr. Morison Bationg Sihite dari Partai Demokrat.
Tidak puas lantaran di klaim, Askori itu meluap saat akan mengikuti rencana serah terima PAH yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bengkalis di Gedung Pelatihan Kantor Desa Teluk Papal, Jalan Sersan Joni, untuk puluhan masyarakat, Minggu 17 Oktober 2021 kemarin.
Saat dihadapan puluhan penerima, Askori memperlihatkan sejumlah dokumen yang dinilainya merugikan masyarakat dan dirinya. Adanya kebijakan Dinsos dan klaim anggota fraksi lain tanpa koordinasi dan tidak sesuai dengan keinginan usulan Pokir-nya.
Sebagai anggota dewan, Askori merasa di perbodohkan oleh Dinas Sosial, karena penyerahan PAH untuk masyarakat itu, yang sebelumnya sudah secara simbolis diserahkan oleh Anggota DPRD Bengkalis, Morison Bationg Sihite.
Kemudian, sisanya terdapat 20 unit akan diserahkan oleh Askori karena alih-alih PAH itu merupakan Pokir dirinya.
"Ini tidak bisa saya terima, satu Pokir bisa untuk dua orang anggota DPRD. Saya perjuangkan hak masyarakat agar jangan dirugikan. PAH ini sebelumnya sudah diserahkan secara simbolis oleh saudara Moris dan masih PAH yang sama kemudian akan saya serahkan di Kantor Desa Teluk Papal, ini mencoba membodohi dan membohong bohongi," kesal Askori.
Disamping itu, ketika dihadapan Kepala Desa Lakuning Ratno dan Eji Marlina, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Bengkalis, mendesak agar Dinsos segera menyelesaikan PAH ini.
Askori juga meminta seluruh PAH yang akan diserahkan dikeluarkan dan dipindahkan dari gedung pelatihan karena PAH itu dinilai bukan PAH Pokir dirinya dan sudah diklaim oleh Moris.
"Sebelumnya Pokir yang diusulkan untuk masyarakat Desa Teluk Papal 40 unit dan ternyata sudah berkurang. Lebih parahnya diklaim oleh anggota dewan yang lain, data dan penerima juga sudah diinput tim ke Dinas Sosial dan namanya juga persis dengan data diklaim oleh saudara Moris,"ujar Askori lagi.
Buntut adanya kekisruhan klaim bantuan PAH untuk masyarakat kurang mampu itu, Askori sebagai Ketua Fraksi Suara Rakyat DPRD Bengkalis akan mengeluarkan surat pemisahan fraksi kepada Morison Bationg Sihite sebagai anggota Fraksi Suara Rakyat.
"Hari ini juga saya akan menerbitkan surat pemisahan fraksi kepada saudara Morison Bationg Sihite sebagai anggota dari Fraksi Suara Rakyat," tegasnya.
Akibat kekisruhan satu Pokir diklaim dua anggota dewan Askori dan Moris tersebut, akhirnya penyerahan PAH untuk puluhan masyarakat Desa Teluk Papal ini harus ditunda.
Sementara, Kepala Desa Teluk Papal Lakuning Ratno berharap, persoalan ini segera selesai dari Dinsos dan dua anggota dewan agar berkoordinasi agar tidak terjadi kesalah pahaman. Sehingga PAH untuk bantuan masyarakat ini segera dapat dimanfaatkan.
"Yang jadi masalah adalah sebenarnya Pokir dewan yang mana? Oleh karena itu hendaknya sama-sama berkoordinasi. Dan PAH ini segera dimanfaatkan oleh masyarakat,"ucapnya.
"Masyarakat bersabar, dan jangan sampai tidak terjadi kesenjangan dan menunggu masalah ini tuntas,"ujarnya lagi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Bengkalis, Eji Marlina dikonfirmasi mengatakan, dengan adanya persoalan ini pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan untuk memperoleh solusi yang terbaik.
"Persoalan ini sudah disampaikan ke pimpinan, agar segera selesai dan PAH bisa diterima masyarakat sesuai aturan yang ada,"ungkap Eji.
Terpisah, Anggota DPRD Bengkalis dr. Morison Bationg Sihite ketika dikonfirmasi wartawan terkait bantuan PAH masyarakat di Desa Teluk Papal disebut-sebut adalah merupakan Pokir dua anggota dewan, belum memberikan keterangan secara resmi.
Dengan adanya pemisahan keanggotaan fraksi dirinya dari Fraksi Suara Rakyat, Sekretaris DPC Partai Demokrat Bengkalis juga mengaku belum mengetahui.
"Saya tidak tahu, alasannya apa dia mau minta cerai dari Demokrat? Baru saya tahu setelah baca WA ini,"katanya.