Ban yang Terjebak di Leher Rusa Liar Akhirnya Berhasil Dilepas Setelah Dua Tahun
RIAU24.COM - Seekor rusa dari hutan belantara Colorado, Amerika Serikat yang menderita selama dua tahun terakhir setelah ban tersangkut di lehernya akhirnya berhasil dilacak oleh petugas Colorado Park dan kemudian dibebaskan dari cobaan yang menghebohkan.
Seperti dilansir ABC News , rusa banteng berusia empat setengah tahun pertama kali terlihat lebih dari dua tahun lalu selama survei satwa liar oleh pihak berwenang di sana.
zxc1
Namun, butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan cukup banyak penampakan untuk melacak rusa dan membebaskannya dari cobaan karena sangat sulit ditemukan. Rusa liar adalah salah satu spesies terbesar dalam keluarga rusa dan berasal dari hutan Amerika Utara.
Rusa seberat 270kg itu akhirnya ditemukan oleh pihak berwenang AS berkeliaran di hutan belantara Colorado dengan kawanannya dan mereka dengan cepat meluncurkan operasi rumit untuk membebaskannya dari ban di sekitar lehernya.
zxc2
Hewan itu pertama kali dibius dan petugas satwa liar mencoba melepaskan ban tetapi tidak dapat melakukannya karena tanduk hewan itu menghalanginya untuk lepas.
Selain itu, ban itu sendiri tidak dapat dipotong karena terlalu keras. Petugas kemudian berimprovisasi dan memotong tanduk rusa sebagai gantinya untuk melepas ban.
Petugas Scott Murdoch berkomentar, “Sangat sulit melepasnya (ban)… Kami lebih suka memotong ban dan membiarkan tanduknya digunakan untuk aktivitas ruttingnya, tetapi situasinya dinamis dan kami harus melepaskan ban dengan cara apa pun yang memungkinkan.”
Namun, tidak perlu khawatir karena mencabut tanduk rusa tidak akan banyak mempengaruhi rusa karena dapat menumbuhkannya kembali. Selanjutnya, dengan melepas ban, para pejabat memperkirakan bahwa rusa itu kehilangan sekitar 16 kg karena ban itu penuh dengan kotoran dan jarum pinus.
Kembali pada tahun 2020, petugas Murdoch berspekulasi bahwa ban mungkin menempel pada rusa saat masih muda, sebelum tanduk tumbuh.
Kejadian ini hanya menunjukkan efek buruk yang dimiliki manusia terhadap satwa liar dan kebutuhan kita untuk membuang barang dengan benar.