Baku Tembak Dijalanan Terjadi, Enam Warga Syiah Meninggal dan 32 Orang Terluka, Tentara Dikerahkan Berpatroli
RIAU24.COM - Lebanon tengah menghadapi situasi buruk terhadap situasi politik. Kenangan perang saudara Lebanon tahun 1975-1990 kembali muncul setelah penyelidikan terkait ledakan besar yang mengguncang Beirut tahun lalu pada Kamis (14/10/2021) pecah menjadi kekerasan jalanan terburuk.
Dilansir dari Okezone, pertempuran jalanan dan baku tembak menewaskan setidaknya enam warga Syiah, dan melukai 32 orang, menghidupkan kembali. Kekerasan itu adalah yang terburuk sejak 2008, ketika para pengikut pemerintah yang dipimpin Sunni bertempur di Beirut dengan orang-orang bersenjata yang setia kepada Hizbullah.
Baku tembak terjadi, peluru memantul dari gedung-gedung dan orang-orang berlarian mencari perlindungan. Baku tembak berlangsung selama beberapa jam di lokasi yang dahulu menjadi garis depan di masa perang saudara.
Seorang saksi mata Reuters, menceritakan ada satu sekolah, guru menginstruksikan anak-anak kecil untuk berbaring telungkup di tanah dengan tangan di atas kepala.
Sebagai informasi Hizbullah yang didukung Iran dan sekutunya, Gerakan Amal Syiah, menuduh Pasukan Lebanon (LF), sebuah partai Kristen yang memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi, menyerang para pendukungnya. Penyeranga dituduhkan saat mereka berkumpul untuk menuntut pencopotan seorang hakim yang menyelidiki ledakan pelabuhan tahun lalu.
Menteri Dalam Negeri Bassam Mawlawi menyebut penembak jitu telah melepaskan tembakan dan membidik kepala orang. Namun LF telah membantah terlibat dan mengutuk kekerasan.